Daftar Isi
Foto: Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Provinsi Riau, dr. Wildan Asfan Hasibuan
Lancang Kuning, PEKANBARU - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Provinsi Riau, dr. Wildan Asfan Hasibuan menyampaikan rekomendasi beberapa langkah yang bisa dilaksanakan Pemerintah Provinsi Riau dalam menangani kenaikan angka positif Covid-19 di Riau.
Wildan menyebutkan, bahwa situasi saat ini di Riau terjadi peningkatan dalam dua minggu terakhir. Untuk itu, ia berharap rekomendasi tersebut dapat mengendalikan atau mengontrol penularan Covid-19 sampai vaksin atau obat ditemukan.
"Penyebab terjadinya peningkatan kasus ini karena 80% Orang Tanpa Gejala (OTG) sulit di deteksi, kontak tracing, testing massive, mobilitas penduduk dari zona merah, isolasi di rumah kurang efektif dan disiplin yang rendah terhadap protokol kesehatan," katanya saat pertemuan bersama Gubernur Riau dan bupati/wali kota se Riau, Rabu (5/8/2020).
Adapun rekomendasi dari Ketua PAEI Cabang Pekanbaru tersebut, yaitu peraturan wali kota atau peraturan bupati tentang adaptasi kebiasaan baru (new normal), kontak tracking dilakukan sebelum tiga hari dan dibantu gugus tugas kecamatan.
Kemudian, percepatan pemeriksaan PCR atau TCM sebelum tiga hari sudah keluar hasilnya, swab massal di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Siak, Kampar dan Pelalawan dengan prioritas pasar dan layanan publik.
Selanjutnya, pembentukan dan penguatan Satgas internal Covid19 di kantor dan tempat kerja untuk mencegah cluster baru, penyediaan tempat isolasi mandiri oleh RT/RW setempat.
"Pencegahan Pengendalian Infeksi dan fasilitas pelayanan kesehatan," ucapnya.
Ia melanjutkan, rekomendasi selanjutnya adalah penegakan hukum dan supervisi dipimpin langsung Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau atau unsur Forkopimda lainnya.
"Kalau untuk saat ini terjadinya peningkatan Covid-19 tidak masalah karena tandanya kita bekerja dalam menangani pandemi Covid19," tutupnya. (LK)
Komentar