Daftar Isi
Foto: Tempat pengungsian yang disedikan oleh DPW PKB
Lancang Kuning, PEKANBARU - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau menyediakan tempat istirahat bagi ratusan petani korban konflik agraria Tanjung Morawa Sumatera Utara (Sumut).
Massa yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) ini melakukan aksi jalan kaki dari Sumut menuju Istana Negara di Jakarta. Dan Sabtu (11/7/2020) malam kemarin mereka sampai di Pekanbaru dan menginap di kantor DPW PKB Riau Jalan OK M Jamil.
"Malam minggu, sekitar jam 11 malam, ratusan massa petani dari Sumut memang sampai di kantor kita. Kita terima mereka atas dasar kemanusiaan. Hingga saat ini, sebahagiab mereka masih di kantor PKB Riau," ujar Sekretaris DPW PKB Riau, Ade Agus Hartanto,
Dijelaskan Ade, PKB menerima ratusan massa ini karena memang massa sudah meminta fasilitas ke berbagai kelompok masyarakat yang ada di Pekanbaru. Namun kelompok yang dihubungi massa ini mengaku tak bisa membantu massa petani tersebut untuk tempat istirahat.
"Teman-teman PKB Riau ini sebagian besar para aktifis. Sehingga teman-teman merasa tergugah hatinya untuk membantu rakyat yang sedang berjuang seperti serikat petani yang datang ke kantor PKB ini," jelas Ade.
Ketika disinggung tentang resiko covid-19 dari para massa aksi, Ade menyebutkan bahwa dirinya sudah mengingatkan kepada para pengurus dan kader PKB yang melayani massa agar memperhatikan protokol kesehatan.
"Kita sudah ingatkan para kader dan pengurus PKB yang melayani massa agar menggunakan masker dan standar protokol kesehatan covid. Ini semua karena kemanusiaan saja, mudah-mudahan kita semua terlindungi," ujarnya.
Lebih lanjut Ade mengatakan, bila memang pihak pemerintah ingin melakukan rapid tes bagi para massa aksi, maka PKB Riau siap mengkoordinirnya.
"Ada 170 orang yang terkumpul pada massa aksi ini. Kalau memang pemerintah ingin merapid tes mereka semua, kita siap mengkoordinirnya," tutup anggota DPRD Riau yang saat ini sedang digadang-gadangkan jadi calon Bupati Inhu ini. (LK/Rls)
Komentar