Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM - Dinas Pariwisata Riau akan menggelar pasar digital Pekan Rantau Melayu (PRM) mulai hari Sabtu, 31 maret sampai Senin, 2 April tahun 2018 di Hutan Kota jalan Thamrin Pekanbaru.
Pasar digital “Pekan Rantau Melayu” adalah acara yang berbasis ramah lingkungan serta bazaar kekinian.
Dari siaran pers yang diterima Lancangkuning.com dengan Nomor: 29-03/Dispar/PMSR/PRM-1/CBC/GenPI/2018, “Pekan Rantau Melayu” didukung oleh unsur pentahelix pariwisata (pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media) serta Kementerian Pariwisata tentunya bakal seru dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Dispar Riau bakal menyajikan 23 kegiatan yang untuk diikuti yaitu, pasar rakyat dan bazaar kreatif, Demo masak dengan menghadirkan host makan bersama di salah satu televisi swasta, Chef Steby Rafael, Aksi relawan muda Riau, Panggung seni kreatif, Riau Amazing Race.
Kegiatan selanjutnya, Laberzo (Laman bermain zaman old), Talk show go green, Gathering komunitas, Kenduri durian, Organic fashion show, Dongeng cerita rakyat, Fun games, Zumba, Workshop kuliner, Lomba masak nasi lemak, Lomba fotografi, Bincang kedai kopi.
Kemudian kegiatan yang seru lainya adalah, pangkas rambut vintage, nobar film melayu, pembagian bibit pohon, Ngopi Liberika Meranti gratis, aksi bersih-bersih dan peluncuran peta pariwisata digital.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal, menyampaikan pada event yang digelar dengan konsep kekinian itu, bakal menghadirkan 60 pelapak dari berbagai jenis produk unggulanya. Adapun produk-produk yang disampaikanya diantaranya yaitu, aneka masakan melayu, Roti canai, aneka makanan olahan ikan, pakaian, produk berbahan kayu dan rotan serta masih banyak lagi produk-produk lainya.
“Pasar digital, memang nama ini kurang akrab didengar, tapi pasar yang awalnya digagas oleh GenPI (Generasi pesona Indonesia) ini sedang hits di medsos. Pemerintah hanya bisa mengatur regulasi dan mencoba memberikan ruang kepada masyarakat melalui konsep pasar digital PRM,” kata Fahmizal.
Masih kata Fahmizal, PRM merupakan ruang bagi para pelaku UMKM, berbagai komunitas. Dengan konsep instagenik, sangat bagus untuk diunggah ke media sosial dan sekaligus bisa menjadi sara promosi bagi para pelaku usaha. Kedepanya pemerintah akan membuat destinasi digital berbentuk pasar yang permanen di Riau.
“Tak ada gading yang tak retak. Mari kita kerja bersama-sama, dan tunjukan kalau kita mampu berbuat. Semoga kegiatan ini bisa menghasilkan produk-produk kreatif dan berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat,” tutur Fahmizal.
Kementrian Pariwisata pada tahun 2018 ini, telah menargetkan 100 destinasi digital di 34 provinsi di Tanah Air. Dengan adanya program ini, diharapkan mampu mengejar target kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesai pada tahun 2019. (LK/yopi)
Komentar