Daftar Isi
Foto: Ilustrasi Flu Babi
Lancang Kuning – Flu Babi jenis baru atau virus G4 ditemukan dan diklaim akan menjadi pandemi oleh para peneliti. Menanggapi hal itu, Kementerian Kesehatan RI menyebut bahwa virus itu tak seberat COVID-19.
"Flu babi di Indonesia tahun 2009, walaupun dinyatakan pandemi di beberapa negara tetapi tidak seberat COVID-19," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam Konferensi Pers Virtual Kemenkes, Kamis 8 Juli 2020, mengutip Viva.
Baca Juga: Dua Kapal China Ditangkap, Ditemukan Jasad ABK WNI
Dokter Nadia mengatakan, di tahun 2009 flu babi menjadi pandemi di berbagai belahan dunia namun, tingkat keparahan di Indonesia tidak sebanyak yang ada di luar negeri. Menurut data, konfirmasi kasus positif pada flu babi di Indonesia sebanyak 1.097 pasien dan 10 kematian di antaranya.
Maka dari itu, tingkat kematian pada virus H1N1 di Indonesia terbilang rendah lantaran hanya kurang dari 1 persen. Selain itu, penyakit ini juga telah ditemukan vaksin yang membuatnya setara seperti penyakit influenza biasa.
Baca Juga: Cintanya Ditolak, Seorang Pria Tembak Gadis dan Ayahnya
Meski begitu, Pihak Kementerian Kesehatan telah melakukan persiapan dan pemantauan secara berkala di beberapa wilayah yang cukup banyak beternak babi. Disebutkan juga bahwa Indonesia sudah dalam posisi siaga dalam menghadapi virus baru tersebut.
Hal ini ditujukan sebagai upaya untuk dapat mencegah masuknya virus baru tersebut maupun penyebarannya yang masif. Ditambah dengan masih maraknya kasus konfirmasi positif pada COVID-19 dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah, dokter Nadia berharap agar flu babi tidak turut menjadi masalah kesehatan baru di masyarakat.
"Kita tidak harapkan sudah ada COVID-19, harus lagi ditambah flu babi ditambah lagi DBD," kata dia.
Komentar