Ratusan Skripsi Dibuang ke Jendela, Rektor Unilak Pekanbaru Minta Maaf 

3

Foto: Ratusan skripsi dibuang di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru. (Istimewa) 

Lancang Kuning, PEKANBARU – Media sosial dihebohkan dengan video viral ratusan skripsi dibuang dari jendela lantai dua di salah satu kampus di Tanah Air. Dalam video singkat tersebut, terlihat seseorang dari lantai dua melemparkan skripsi, hingga bertumpuk-tumpuk di lantai bawah bahkan hingga berserakan.

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

Terlihat ratusan skripsi itu ada yang sudah dalam kondisi rusak, namun sebagian besar masih terlihat dalam kondisi baik. Sementara di bawah, seorang pria nampak memasukkan ratusan skripsi itu ke dalam beberapa karung berukuran besar.

Baca Juga: Wanita Muda Ini Diteror Pemotor, Wajahnya Disiram Cairan Diduga Sperma

Belakangan diketahui insiden pembuangan skripsi itu terjadi di Universitas Lancang Kuning atau Unilak di daerah Rumbai, Kota Pekanbaru. Rektor Unilak, Dr. Junaidi, telah menyampaikan permintaan maaf, dan memberi sanksi kepada Kepala Perpustakaan terkait insiden itu.

Dalam penjelasannya, Junaidi mengungkapkan ratusan skripsi itu telah rusak dan merupakan skripsi lama. Menurutnya, ratusan skripsi tersebut akan dipindahkan ke tempat yang layak, dan tengah merintis program penyimpanan berbagai karya ilmiah seperti skripsi, ke dalam bentuk digital.

Baca juga: Kunjungi Roro, Walikota Dumai Ucapan Terimakasih Kepada Gubernur Riau

Viralnya video ini dikomentari warganet di akun Instagram @boneterkini dengan kesedihan. Tak sedikit warganet mengaku sedih mengingat betapa sulitnya menyusun karya ilmiah semasa kuliah, demi mendapatkan gelar sarjana.

"Nangis lihatnya tidak menghargai usaha kita membuat skripsi bolak balik ke kampus hanya untuk acc dan tanda tangan dosen," tulis warganet @andini_safitrry, dilansir dari Viva.co.id 

"Setiap per lembarnya butuh usaha yang tidak mudah untuk menyelesaikannya Bambang," kata @nurhikma.hs.

"Bukannya tdk menghargai. Tpi namanya juga perkembangan zaman. Setiap ilmu pengetahuan akan terperbaharui setiap saat, jadi referensi2 yg lama2 itu sdh tergantikan dengan yg lebih fresh. Makanya sebaiknya kt publikasikan SKRPS supaya tetap ada yg jadi catatan digital yg bisa terus dipakai sama orang lain," ujar warganet @putriyuniaryunus. (LK)