Daftar Isi
Foto: Asisten III Setdprov Riau, Syahrial Abdi
Lancang Kuning, PEKANBARU -- Meski hingga kini keputusan program belajar mengajar belum keluar dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Pemerintah Provinsi Riau sudah menrancang program atau sistim belajar mengajar di sekolah. Diantaranya dengan menerapkan dua sesi dan juga menerapkan physical distancing terhadap murid.
Informasi ini disampaikan Asisten III Setdprov Riau, Syahrial Abdi, disela-sela kompresi pers penanganan Covid-19, Riau. Ahad (14/6/2020) di posko Covid-19 Riau, Pekanbaru.
Baca Juga: VIDEO: Pesawat Jatuh di Pemukiman Warga Kubang Raya Pekanbaru,Terdengar Suara Dentuman Keras
Dikatakannya jika penerapan program tersebut sebelumnya juga akan dibahas bersama pihak kabupaten kota maupun dari perwakilan sekolah.
Wacana program ini juga demi memenuhi standar dan kualitas pendidikan anak yang selama ini terganggu akibat musibah virus corona (Covid-19). Tambah lagi program ini juga merupakan harapan dari para orang tua untuk anak-anak kembali mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Lokasi Jatuhnya Pesawat TNI AU Jadi Tontonan Warga
"Sebelumnya program ini juga telah disampaikan bapak Gubernur Riau jika program ini merupakan langkah untuk memastikan standar-standar pendidikan harus tetap terpenuhi dengan maksimal. Namun untuk perealisasiannya tetap menunggu arahan dari kemedikbud RI," katanya.
Program untuk pendidikan ini, juga dalam rangka penerapan new normal di Riau. Dimana setiap sekolah diminta merancang program belajar dan mengajar di sekolah. Contohnya jika biasanya dalam satu kelas murid dua orang duduk dalam satu meja, kedepan akan di buat jadi satu orang satu meja. Artinya dalam sistim belajar mengajar ini protokol kesehatan harus diutamakan.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Memang untuk sistim ini akan memberatkan pada sarana maupun prasarana di sekolah. Seperti ketersediaan ruang, bangku dan meja akibat adanya pembatasan. Untuk itu sebelumnya akan membahas dengan pihak sekolah maupun dinas pendidikan bagaimana cara mensiasatinya kedepan. Karena jika ditambah ruang sekolah tentu akan ada pergeseran anggaran. Sementara jika dibuat dua sesi belajar pagi dan sore, seperti diketahui selama ini sekolah sudah menerapkan full day atau sekolah pagi sampai sore. Maka itu akan kita bahas lagi dengan maksimal.
"Jadi untuk endingnya kita akan membahas lebih dalam lagi, karena ini juga ada konsekuensinya terhadap perubahan anggaran terhadap penyediaan fasilitas yang harus kita adakan supaya proses belajar mengajar kedepan bisa lebih baik," jelasnya.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Lebih jauh kata Plt kepala Bappenda Riau ini, program ini juga diberlakukan terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB). Dimana untuk PPDB ini sekolah diminta untuk menggunakan media atau secara virtual yang disiapkan masing-masing sekolah.
"Insyaallah, minggu depan kita akan lakukan pembahasan dan mendengar dinas dinas pendidikan. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik dan pendidikan bisa terpenuhi dengan maksimal," tuturnya. (LK)
Komentar