Cerita M Nuh Sempat Jadi Pemenang Lelang Motor Jokowi, Namun Gagal

Daftar Isi

    Foto: M Nuh, Pemenang lelabg motor bertandatangan Presiden Jokowi namun gagal

    Lancang Kuning, JAKARTA -- M. Nuh, warga Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi, mengira lelang motor listrikbertanda tangan Presiden Joko Widododi acara "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" merupakan acara Jokowi membagi-bagikan hadiah untuk masyarakat.

    Hal itu diungkapkan Nuh dalam sambungan telepon video dengan Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy yang diunggah di akun Youtube Vasco, Macan Idealis pada Senin (25/5).

    "Ana (saya) pikir ini acara Jokowi bagi-bagi hadiah untuk masyarakat. Akhirnya, (dibilang) selamat Pak Nuh Anda pemenangnya, ana langsung loncat-loncat sama keluarga," kata Nuh.


    Sosok yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan itu kemudian menyampaikan dirinya tidak mengikuti acara "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" dari awal sehingga tidak mengetahui bahwa acara tersebut merupakan kegiatan lelang.

    Dengan niat ingin mencoba, Nuh menelepon salah satu nomor telepon interaktif yang tertera. Menurutnya, sambungan teleponnya baru diangkat saat percobaan ketujuh.

    "Setelah masuk (ditanya) ini dari siapa. Saya jawab Pak M Nuh dari Kampung Manggis (di) Jambi. (Terus ditanya) bapak mau ikut. Ana kan enggak tahu nih, langsung boleh ikut, ana enggak tahu nih, ana kira ini hadiah gitu," ujarnya.

    Nuh pun mengaku bahwa sosok yang pertama menawar harga motor listrik Jokowi, bukan dirinya. Menurutnya, bicara di telepon harga motor listrik yang dilelang masih berkisar Rp500 juta atau Rp1miliar saat itu.

    Namun, lanjutnya, pulsa telepon selulernya habis saat harga lelang motor listrik itu mencapai angka Rp2 miliar. Nuh kemudian menyingkirkan telepon selulernya.

    Tak beberapa lama kemudian, Nuh kembali menceritakan, panitia penyelenggara acara kembali menghubungi dan menanyakan tawaran Nuh terhadap motor listrik bertanda tangan Jokowi.

    Nuh kemudian menawar angka yang lebih karena berpikir bahwa hadiah yang akan diterima nanti akan lebih besar juga.

    "Ana ikutin lagi karena ana enggak punya beban. (Ditanya) berapa naik berapa, ana ikut terus karena ana pikir ini hadiah, uangnya tambah gede itu. Di pikiran ana, semakin tambah gede, uang ana tambah banyak begitu," ujarnya.

    Nuh mengaku mulai bingung setelah pembawa acara menyebut bahwa dirinya adalah seorang pengusaha. Menurut Nuh, dirinya tidak pernah menyampaikan hal seperti itu.

    Dia berkata kebingungan itu pun berubah menjadi ketakutan setelah istrinya memberi tahu bahwa dirinya tidak menang hadiah, melainkan harus mengeluarkan uang sebesar Rp2,55 miliar.

    "Ana heran dibilang pengusaha. Dia (pembawa acara) bilang Anda pemenang motor ini dengan (harga) Rp2,55 m, langsung istri ana menepuk dari belakang, (dibilang istri) itu ente yang menang, yang bayar motor. Langsung ana matiin semua hape ana, tv pun ana matiin," katanya.

    Di tengah ketakutan itu, Nuh mengaku langsung mengadu ke Wali Kota Jambi Syarif Fasha. Setelah mendapatkan jaminan, Nuh kemudian diminta untuk melapor ke polisi dan menceritakan bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa acara yang diikutinya adalah lelang.

    "Saya lalu cerita, saya kira ini kuis, terus saya kira saya pemenang dan uangnya buat saya, rupanya saya yang beli, aduh. Saya di kantor polisi dari jam 5 sore, pulangnya besoknya jam 5 sore. Satu hari lah," ujarnya.

    Berangkat dari itu, Nuh pun berharap Jokowi membuat acara yang benar-benar berbentuk kuis agar dirinya bisa ikut serta. Ia berharap bisa bertemu dengan Jokowi.

    "Boleh, kalau mau ketemu," kata Nuh, dilansir dari CNN Indonesia.

    Dalam acara yang disiarkan langsung oleh TVRI dan sejumlah stasiun TV swasta, Wanda Hamidah yang berkomunikasi dengan Nuh lewat sambungan telepon.

    Wanda pula yang memastikan bahwa Nuh bersedia merogoh kocek Rp2,55 miliar untuk motor listrik bertandatangan Jokowi.

    Pembawa acara Choky Sitohang pun memastikan kepada Wanda apakah benar seorang pengusaha asal Jambi yang menawar dengan harga tersebut.

    "Kami sudah menerima telepon, yang diterima oleh Mba Wanda Hamidah tadi, seorang pengusaha asal Jambi, tolong koreksi saya, kalau salah, harganya di Rp2,55 miliar. Siapa namanya?" ujar Chocky.

    "Bapak M Nuh dari Jambi, beliau dari Kampung Manggis," timpal Wanda.

    "Saya ingin pastikan mba, semua data terverifikasi kan?" kata Chocky.
     

    "Terverifikasi, kami bahkan sudah menelpon beliau dua kali dan sangat mengharapkan bisa menjadi pemenang lelang," ujar Wanda. Setelah itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo memutuskan bahwa Nuh yang menjadi pemenang lelang.

    Peristiwa ini pun menjadi viral setelah Nuh, seperti yang dia akui, telah salah paham dan tak mampu membayar harga motor hasil lelang. Bamsoet bahkan mengatakan peristiwa M Nuh ini ibarat sebuah prank alias kejahilan.

    "Kami kena prank buruh di Jambi bernama M. Nuh, kemudian katanya diamankan Polda Jambi," ungkap Bamsoet dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/5).

    Kini Nuh telah dinyatakan gugur sebagai pemenang. Lelang motor listrik bertanda tangan Jokowi akhirnya dimenangkan ke anak bungsu Hary Tanoesoedibjo, Warren H Tanoesoedibjo yang menduduki peringkat di bawah Nuh saat acara lelang berlangsung. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Cerita M Nuh Sempat Jadi Pemenang Lelang Motor Jokowi, Namun Gagal
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar