Daftar Isi
Foto: Ilustrasi
Lancang Kuning, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat iklan lowongan kerja merosot 70 persen selama masa pandemi Covid-19. Sementara itu, jumlah perusahaan yang memasang iklan lowongan kerja berkurang 50 persen.
"Jadi dari sisi perusahaan memang kelihatan jumlah lowongan kerja turun," ungkap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam rapat virtual bersama Komisi XI DPR, Kamis (30/4).
Baca juga: Presiden Larang Mudik, PKS: Kok TKA China Boleh Masuk
Penurunan lowongan kerja paling tajam berasal dari sektor akomodasi makanan dan minuman, perdagangan, dan pengolahan. Menurut Kecuk, data per sektor tersebut dapat menjadi salah satu rujukan pemerintah memetakan sektor terdampak parah Covid-19.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Pergerakan di sektor ini jadi kunci penting mana-mana yang perlu intervensi supaya nantinya bisa terjadi pemulihan yang sangat cepat," ujarnya, seperti mengutip dari CNN Indonesia.
Berkurangnya jumlah lowongan kerja tersebut terkait dengan tekanan pada perusahaan imbas dari Covid-19. Bahkan, banyak pekerja yang terpaksa dirumahkan hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat total pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan per 20 April 2020 mencapai 2,08 juta pekerja. Lebih dari setengahnya berasal dari sektor formal yang terkena imbas wabah virus corona.
Baca juga: Tempat Wisata di Riau
Jumlah pekerja dari sektor formal korban PHK dan dirumahkan mencapai 1,54 juta orang. Kemudian, khusus di sektor informal jumlahnya sebanyak 538 ribu pekerja.
Baca Juga: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Pimpinan Redaksi Sawitplus Meninggal Dunia
Sementara, jumlah perusahaan yang melakukan PHK dan merumahkan karyawannya tercatat sebanyak 116,37 ribu perusahaan. Angka itu terdiri dari 84 ribu dari perusahaan di sektor formal dan 31 ribu perusahaan di sektor informal. (LK)
Komentar