Nekat Keluyuran, Pemotor Dikurung di Ambulans Berisi 'Pasien Corona'

Foto: Pemotor bandel dipaksa masuk ambulans di India

Lancang Kuning, INDIA – Vietnam menjadi salah satu negara, yang berhasil mengatasi wabah virus corona. Kedisiplinan warganya tinggi, sehingga hanya 268 orang yang dinyatakan positif terinfeksi, dan tidak ada korban jiwa.

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

Berbeda dengan yang terjadi di India, lebih dari 24 ribu orang yang terjangkit virus tersebut. Jumlah pasien yang meninggal dunia, mencapai lebih dari 700 orang.

Meski sudah diberlakukan sistem lockdown, namun banyak warga India yang masih keluyuran di jalan. Tak hanya itu, mereka juga kerap berkumpul sembari mengobrol, saat tim pengawas tidak ada di lokasi.

Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

Pihak kepolisian melakukan berbagai cara, agar warga Negeri Hindustan mau tetap tinggal di rumah. Mulai dari dengan menerjunkan tim yang membawa rotan, hingga membatasi jumlah kendaraan yang diperbolehkan melintas di jalan raya.

Baca juga: Fakta Mengejutkan Kucing Hitam Direbus Lalu Dijadikan Obat Corona di Vietnam

Dilansir dari Indiatimes, Sabtu 25 April 2020, ada cara lain yang tak kalah unik, yang ditempuh pihak kepolisian India untuk membuat warganya yang masih bandel menjadi jera.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunda Pembahasan RUU Ciptaker

Melalui tayangan video, terlihat beberapa orang yang mengendarai motor dihentikan oleh polisi di Tamil Nadu. Mereka kedapatan keluyuran tanpa tujuan yang jelas, serta tidak mengenakan masker.

Petugas sudah menyiapkan kejutan untuk mereka, yakni mobil ambulans yang terparkir tak jauh dari lokasi. Para pemuda tersebut kemudian dipaksa untuk masuk ke dalamnya, yang berisi seseorang sedang rebahan di tandu.

Para pemuda itu panik, mengira bahwa orang tersebut adalah salah seorang pasien yang positif virus corona. Mereka meronta-ronta, menolak masuk. Ketika sudah berada di dalam, ada yang nekat keluar melalui jendela.

Ternyata, orang yang disangka pasien itu adalah petugas polisi. Ia berpura-pura menjadi pasien, untuk menakut-nakuti warga yang tidak mau menaati aturan untuk tetap di rumah. (LK)