Daftar Isi
Foto: Mendikbud Nadiem Makarim
Lancang Kuning, JAKARTA -- Ikatan Guru Indonesia (IGI) mendorong Mendikbud Nadiem Makarim bijak dalam rencana memotong tunjangan sejumlah komponen, termasuk di antaranya tunjangan guru.
IGI menyebut ada hal yang bisa diefisienkan, semisal dana pelatihan kompetensi guru yang dikenal dengan Organisasi Penggerak, yang melibatkan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas).
"Anggaran peningkatan kompetensi guru di Dirjen GTK Kemendikbud tak banyak bermanfaat, seperti anggaran organisasi penggerak yang lebih dari setengah triliun," ujar Ketua Umum IGI, Muhammad Ramli melalui keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (19/4).
Ramli mengatakan tak banyak manfaat yang pihaknya rasakan dari program pelatihan guru Kemendikbud. Dia pesimistis program Organisasi Penggerak bakal berdampak besar terhadap kompetensi guru.
Lihat juga: Corona Buktikan Pendidikan Indonesia Tak Siap Hadapi Abad 21
"Karena puluhan tahun Kemendikbud menghabiskan dana triliunan untuk peningkatan kompetensi guru, tapi kompetensi guru tidak beranjak membaik," kata dia.
Pemotongan anggaran tunjangan, menurut Ramli, justru bakal berdampak langsung pada guru. Terlebih mengingat wabah covid-19 atau corona berdampak signifikan pada perekonomian masyarakat.
Diketahui, pemotongan tunjangan guru ini diatur melalui Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Tunjangan guru dipotong dari tiga komponen, yakni tunjangan tunjangan profesi guru PNS daerah dari yang semula Rp53,8 triliun menjadi Rp50,8 triliun, kemudian penghasilan guru PNS daerah dipotong dari semula Rp698,3 triliun menjadi Rp454,2 triliun. Dan yang terakhir pemotongan terhadap tunjangan khusus guru PNS daerah di daerah khusus, dari semula Rp2,06 triliun menjadi Rp1,98 triliun.
Selain tunjangan, juga ada pemotongan dana BOS dari Rp54,3 triliun menjadi Rp53,4 triliun. Dan pemotongan dana BOP PAUD dari Rp4,475 triliun menjadi Rp4,014 triliun. Kemudian dana BOP kesetaraan dari Rp1,477 triliun menjadi Rp1,195 triliun.
Staf Khusus Mendikbud Bidang Isu Strategis Fiona Handayani mengatakan pemotongan dilakukan terhadap dana cadangan BOS dan BOP PAUD. Sehingga tak akan mengurangi dana yang dipakai secara fisik oleh sekolah.
Sedangkan Organisasi Penggerak adalah program pelatihan guru yang rencananya dimulai tahun ini. Kemendikbud mengerahkan Rp595 miliar untuk program ini.
Pelatihan akan dilakukan oleh organisasi masyarakat terpilih kepada 50 ribu guru dan 5.000 kepala sekolah di jenjang PAUD, SD, SMP. Melalui program ini sekolah akan dilatih seputar Asesmen Kompetensi dan Survei Karakter yang bakal menggantikan Ujian Nasional tahun 2021. (LK)
Komentar