Muhammad Syafaat: Petani Karet di Inhu Menjerit, Pemkab Harus Kasih Solusi

Daftar Isi

     

    Foto: M Syafaat

    Lancang Kuning, INHU - Petani karet di Kabupaten Indragiri Hulu menjerit. Dalam kurun lima tahun terakhir, harga karet tak kunjung membaik. Situasi makin parah selama pandemi Covid-19 berlangsung.

    Di Kecamatan Kelayang misalnya, di tingkat petani harga karet pekan ini berkisar antara Rp 4.800 hingga Rp 5.100.

    Baca Juga: Dua PDP Covid-19 Meninggal di RSUD Mandau, Hasil Pemeriksaan Swab Belum Keluar

    Kelayang sendiri merupakan kecamatan dengan luas perkebunan karet terbesar di Kabupaten Inhu dengan luas areal perkebunan karet 13.066 hektare.

    Kondisi ini membuat prihatin anggota DPRD Kabupaten Indragiri Muhammad Syafaat SHI.

    Muhammad Syafaat menuturkan, saat ini sudah banyak masyarakat yang datang kepadanya mengeluhkan kondisi ini.
     

    Baca Juga: Pembelajaran Daring di SMKN 1 Seberida Inhu Capai 80 Persen, Ini Alasannya

    "Petani karet banyak yang mengeluh langsung kepada saya. Kalau dikaitkan dengan wabah Covid-19, tentu berbagai lapisan masyarakat merasakan dampaknya. Namun, khusus petani karet, ini sudah berlangsung lama. Sudah 5-6 tahun terakhir," ujar Syafaat.

    "Kondisinya makin parah di masa wabah Covid-19 ini. Ditambah lagi, pekan-pekan terakhir curah hujan di Inhu terbilang tinggi. Dan ini sangat memberatkan para petani kita," sebut Syafaat.

    Ketua Fraksi PKS ini mengingatkan, anjloknya harga karet akan berimbas ke sektor lain. Sebab, daya beli masyarakat petani karet pasti akan menurun.

    Baca Juga: Kepala Sekolah Diperbolehkan Pakai Dana Bos untuk Beli Pulsa dan Paket Data. Berikut Penjelasannya

    Di Kabupaten Indragiri Hulu, karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting dan strategis.

    "Dan mayoritas petani karet maupun sawit kita merupakan masyarakat desa. Yang sangat merasakan himpitan hidup karena tak kunjung stabilnya harga karet," sebut Syafaat.

    Baca Juga: Kepala Sekolah Diperbolehkan Pakai Dana Bos untuk Beli Pulsa dan Paket Data. Berikut Penjelasannya

    Syafaat meminta, situasi ini mendapat perhatian serius dari Pemkab Inhu.

    Menurutnya, Pemkab Inhu mesti turun ke lapangan, memetakan masalah, serta memberikan solusi untuk para petani karet.

    "Pemkab harus turun serta menunjukkan kepedulian dan keberpihakan kepada petani karet. Carikan solusinya segera. Bisa solusi jangka pendek, maupun jangka panjang," tambah anggota Komisi 1 ini. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Muhammad Syafaat: Petani Karet di Inhu Menjerit, Pemkab Harus Kasih Solusi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar