Covid-19 Gerogoti Perekonomian Palestina

Daftar Isi

    Foto: Layanan kesehatan menjadi bantuan yang amat diperlukan masyarakat Gaza ,terlebih disaat pandemi Corona

    Lancang Kuning -- Selain pasien yang terus bertambah, pandemi corona juga menggerogoti perekonomian Palestina, sebagaimana diungkapkan Komite Internasional Antiblokade di Gaza.GAZA, RAMALLAH – Palestina harus kembali berjuang keras menghadapi krisis ekonomi yang terjadi. Krisis di kala pandemi Covid-19 ini disebut sebagai “krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya” oleh Komite Internasional Antiblokade di Gaza, sebagaimana diinformasikan Anadolu Agency, Senin (13/4).

    Baca Juga: Vietnam Nol Kematian Corona, Laos & Kamboja Juga, Kok Bisa?

    "Pendudukan, pengepungan, dan tindakan Israel saat Covid-19 telah mengakibatkan krisis ekonomi, dan jika terus berlanjut, itu akan menciptakan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Jamal al-Khudari dari Komite Internasional Antiblokade di Gaza, ditulis Anadolu Agency. Menurut Jamal, krisis berdampak bagi pekerja, pabrik dan sektor perdagangan, pertanian, dan pariwisata.

    Hal serupa juga diungkapkan oleh Ali Hayek, Kepala Asosiasi Pengusaha Palestina pada Senin (13/4). Dilansir dari kantor berita Xinhua, ia memperingatkan bahwa sektor industri sangat berisiko tinggi terdampak pandemi ini. Hal ini mengingat lebih dari 10.000 pekerjaan ditutup sejak awal krisis Covid-19. Kondisi ini menurunkan angka produksi sebesar 19 persen. asosiasi tersebut ribuan pekerja di Gaza terancam menganggur sebagai dampak pandemi yang juga memukul dunia bisnis.  Efek dominonya, ribuan pekerja di Gaza menganggur.

    Baca Juga: 'Aku Ikhlas Mati Konyol Begini', Viral Curhat Tenaga Medis Covid-19 Demam karena Cari Bantuan APD

    "Kondisi ini menandakan akan adanya keterpurukan ekonomi. Ekonomi di Gaza tengah berada di fase yang berbahaya, dampak dari akumulasi krisis-krisis sebelumnya," ujar Ali dalam siaran pers, dikutip dari Xinhua.Per Sabtu (12/4), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 268 kasus terkonfirmasi di Palestina. Sebanyak 13 kasus di antaranya berada di Kota Gaza, dengan 57 orang pulih, dan 2 orang meninggal dunia. Covid-19 di Palestina lebih banyak diderita oleh pasien laki-laki.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Sementara itu, Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengatakan 30 diaspora Palestina di seluruh dunia telah meninggal karena wabah Covid-19. Sebanyak 678 orang Palestina di seluruh dunia dinyatakan positif terinfeksi virus asal Wuhan tersebut.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Menurut laporan WAFA pada Senin (13/4), jumlah terbesar kasus ada di Amerika Serikat dengan 22 warga Palestina Amerika dipastikan meninggal karena penyakit tersebut dan 437 kasus dikonfirmasi. Selain itu, tiga telah meninggal di Spanyol dan masing-masing di Italia, Belanda, Austria, Aljazair dan Swedia. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Covid-19 Gerogoti Perekonomian Palestina
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar