Daftar Isi
Foto: Uztadz Adi Hidayat Lc., Ma.
Lancang Kuning, JAKARTA – Jumlah korban yang meninggal akibat virus Corona terus bertambah. Khususnya di Indonesia, telah menyebabkan kematian lebih dari 300 orang, baik yang sudah positif dalam perawatan masih maupun pengawasan.
Namun sayangnya, masih ada sebagian kecil masyarakat Indonesia, yang menolak jenazah yang terkena wabah virus Corona atau COVID-19, untuk dikebumikan di daerah yang telah ditentukan.
Baca Juga: Corona Menggila, Korban AS Lampaui Italia dan China
Hal ini, turut disoroti oleh Ustaz Adi Hidayat, setelah ia mendapatkan informasi bahwa ada sebagian wilayah yang menolak jenazah korban virus yang berasal dari China itu untuk dikuburkan.
Seperti dikutip Sahijab dari media video dalam Istagram adihidayatofficial, ustaz yang menguasai isi kitab suci Alquran beserta letak barisnya ini mengingatkan bahwa sikap seorang Muslim yang beriman tidak mungkin akan menolak jenazah yang meninggal karena virus Corona.
Baca Juga: Kepri Tolak Kedatangan 2.000 Turis Australia
"Duhai teman-teman, di manapun Anda berada, dengarkan kalimat saya, jangan pernah sekali-kali jika Anda Muslim, orang beriman, menolak jenazah, khususnya orang beriman, Muslim, untuk dimakamkan di tempat pemakaman. Jangan sekali-kali dilakukan, khususnya bagi yang wafat terkena Covid ini," ujarnya.
Sebab, menurut ustaz kelahiran Banten, 11 September ini, karena status mereka yang meninggal akibat wabah COVID-19 tersebut masuk ke dalam ketegori mati syahid.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Bagi jenazah yang terkena Covid-19, status mereka bahkan disebutkan langsung oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Orang-orang syahid itu, kata Nabi, saya contohkan, ada lima, di antara sekian yang banyak itu, yang pertama, orang yang wafat karena wabah," ujarnya.
Bahkan, Ustaz Adi Hidayatmengilustrasikannya, orang yang meninggal karena wabah itu termasuk sedang berjihad fisabilillah, syahid dunia dan akhirat.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Jihad untuk mempertahankan, supaya masyarakat aman. Makanya, dia datang ke medan perang, pertaruhkan jiwanya, supaya yang lain aman, dan ia wafat untuk menjaga keamanan Anda. Maka, dinilai syahid. Orang yang terkena virus, dia mengisolasi dirinya, menjaga supaya tidak mengenai Anda. Karena itu, ketika dia wafat, diberikan pahala syahid akhirat," tutur ustaz yang dipanggil juga dengan UAH.
Untuk itu, dia kembali menyebutkan bahwa yang meninggal karena sakit terkena wabah virus Corona tersebut, Allah mengapresiasinya dengan mengangkat orang ini dengan syahid akhirat.
"Jadi, bila Anda menolaknya, Anda ini siapa? Allah saja memuliakan. Allah pencipta kita, memuliakan orang ini. Kenapa, kita hamba, lantas menghinakannya atau bahkan menolaknya," tegasnya.
UAH menambahkan, sehingga bagi masyarakat yang sebagian kecil sempat menolak jenazah korban COVID-19 ini, untuk merenungkan kembali sikapnya.
"Kita mesti renungkan, apa kitapun akan diterima saat berpulang ke hadapan Allah. Jangan-jangan (jenazah korban Corona) yang ditolak ini, justru diinginkan oleh Allah dimakamkan tempat yang paling mulia dan yang ditolak ini dia mendapatkan prestasi mulia di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala," tuturnya. (LK)
Komentar