Daftar Isi
Foto : Teori Konspirasi Virus Corona.
Lancang Kuning – Platform video streaming YouTube baru-baru ini membuat larangan untuk video teori konspirasi yang keliru yang mengklaim bahwa jaringan 5G menyebabkan wabah Virus Corona COVID-19. Adalah pakar teori konspirasi David Icke, yang mengatakan masifnya penyebaran Corona saat ini berhubungan erat dengan 5G.
Hal ini diungkapkan Icke ketika ditanya mengenai pembakaran menara BTS 5G di Inggris beberapa waktu lalu, "Jika 5G berlanjut maka kehidupan manusia akan berakhir akibat Virus Corona. Orang-orang harus memberi keputusan cepat dan berani," kata dia seperti dikutip dari situs Mirror, Rabu, 8 April 2020.
Baca Juga : Angka Kesembuhan Corona di RI Terus Naik, Segera Salip Angka Kematian?
Meski begitu, tidak ada bukti ilmiah apa yang dilontarkan Icke, namun teori ini menjadi populer selama satu minggu terakhir. YouTube menjadi tuan rumah bagi banyak video teori konspirasi. Tapi, untuk video milik Icke, mereka memutuskan untuk menghapus atau take down.
Pernyataan David Icke sudah dilihat 65 ribu penonton. Banyak dari warganet menyerukan serangan lebih lanjut ke menara BTS 5G. Setelah siaran langsung, kantor berita tersebut langsung menghubungi YouTube dan meminta video tersebut dihapus.
Baca Juga : 5 Daerah di Jawa Barat Bakal Berlakukan PSBB Seperti Jakarta
"Kami memiliki kebijakan yang jelas, yaitu melarang video mempromosikan metode medis yang tidak berdasar untuk mencegah pengguna mencari perawatan medis terkait Virus Corona. Kami akan cepat menghapus video yang melanggar kebijakan ketika ada yang melaporkan," kata juru bicara YouTube.
Anak perusahaan Google ini kemudian menjelaskan lebih lanjut, konten yang memperdebatkan keberadaan atau penularan COVID-19, menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dan otoritas kesehatan lainnya merupakan pelanggaran terhadap kebijakan YouTube.
Baca Juga : Stop Hubungan Intim Suami Istri Di Tengah Penyebaran Corona
"Ini termasuk teori konspirasi yang mengklaim bahwa pandemi Corona disebabkan oleh jaringan 5G. Konten yang dapat memberi informasi yang salah kepada pengguna dan menjadi berbahaya akan kami kurangi rekomendasinya," jelas YouTube.
Baca Juga : 9 Alat Tes Corona 'Massal' Mendarat Hari Ini
YouTube juga mengaku akan terus melakukan evaluasi dampak dari video ini pada komunitas di seluruh dunia. Informasi ini muncul setelah beberapa penyedia layanan menulis surat terbuka, mendesak publik berhenti merusak jaringan infrastruktur 5G seperti menara BTS di Inggris. (LK)
Komentar