Daftar Isi
LancangKuning.com - Komunikasi antarpribadi atau yang biasa disebut dengan komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan saling berinteraksi. Komunikasi interpersonal sebagai proses sosialisasi manusia.
Menurut De vito, komunikasi interpersonal pada dasarnya berfungsi untuk memberi atau mengirim pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok organisasi dan menerima umpan balik secara langsung. Contoh komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara seorang perawat dan pasien dalam menjalani rutinitas di tempat pasien dirawat. Komunikasi ini biasa dikenal sebagai komunikasi keperawatan.
Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Komunikasi keperawatan sebagai interaksi antara perawat dengan pasiennya. Komunikasi keperawatan ditujukan untuk sikap profesional seorang perawat untuk mengubah atau mengendalikan pola pikir pasien yang tadinya berpikir negatif menjadi positif dalam meningkatkan kesehatannya dalam menjalani hari-harinya.
Pada dasarnya seorang perawat akan bertugas untuk membangun pola pikir positif ke pasien ketika pasien dihadapi dengan rasa cemas yang berlebih supaya tidak menimbulkan penyakit yang lebih parah. Komunikasi tersebut akan menjadi solusi seorang perawat yang profesional untuk mengetahui perkembangan kesehatan pasiennya.
Komunikasi keperawatan dilakukan melalui komunikasi verbal dan komunikasi tidak verbal. Komunikasi verbal yang diberikan oleh seorang perawat biasanya bertujuan untuk membangun motivasi pasien, sedangkan komunikasi tidak verbal sebagai pendukung dari komunikasi verbal supaya pasien yakin dan perlahan mengubah pola pikir yang negatif dalam kesehatan dirinya sendiri dan menjadi pola pikir yang positif.
Baca juga : Menerapkan Prinsip Etika Etiket Dalam Keperawatan
Komunikasi yang dilakukan dalam komunikasi keperawatan seperti perkataan lembut, sentuhan, ekspresi wajah, dan lainnya. Beberapa komunikasi interpersonal dalam keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Dapat Memahami Perasaan
Komunikasi interpersonal dalam keperawatan pada dasarnya tidak hanya dilakukan melalui perilaku dan ucapan saja. Seorang perawat memahami perasaan dalam berkomunikasi dengan seorang pasien maupun dokter. Dengan memahami perasaan seseorang tersebut, maka seorang perawat yang profesional telah mencegah kesalahpahaman dalam berkomunikasi ke depannya.
Komunikasi biasanya berkaitan dengan perasaan apabila seorang sedang berperasaan buruk dan orang lain tidak memahami kondisi perasaannya saat itu, hal yang akan terjadi adalah kesalahpahaman.
2. Memberikan Motivasi
Komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat yang baik biasanya bersifat membangun motivasi untuk seorang pasien dalam kesehatannya. Komunikasi interpersonal ini bersifat membangun rasa percaya diri pasien yang tujuan ke depannya untuk mengubah pemikiran negatif dari seorang pasien dan menjadi pola pikir yang positif, sehingga pasien bersemangat kembali untuk mencapai kesembuhannya dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.
3. Memberi Informasi yang Akurat
Seorang perawat akan memberikan informasi mengenai kesehatan pasiennya. Komunikasi yang dilakukan antara seorang perawat dan pasien harus membutuhkan informasi yang akurat supaya terjadinya kesalahpahaman. Selain itu, seorang dokter juga harus memberikan informasi yang tepat dan akurat mengenai kesehatan pasiennya supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan untuk ke depannya.
4. Menawari Diri Untuk Membantu
Pada dasarnya seorang pasien harus membutuhkan perawatan dan fasilitas yang baik untuk meningkatkan kesehatannya. Seorang perawat yang profesional dalam tugasnya akan memberikan perhatian yang lebih atau melayani pasien dengan cara menawarkan diri ketika pasien membutuhkan bantuan seperti minum obat, membantunya berjalan ke toilet, membantu dalam menyiapkan makanan, dan lain sebagainya. Selain itu, seorang perawat biasanya juga mampu dalam memberi solusi ketika pasien bercerita mengenai masalahnya, dan menjadi pendengar yang baik.
5. Menyampaikan Pesan Dengan Non Verbal
Komunikasi tidak verbal dalam komunikasi keperawatan menjadi hal yang penting setelah komunikasi verbal. Komunikasi tidak verbal yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap seorang pasien biasanya meliputi kontak mata, intonasi suara yang lembut, sentuhan, ekspresi wajah, dan lainnya. Pada dasarnya komunikasi tidak verbal ini dapat mempengaruhi pasien untuk meningkatkan kesehatan badannya agar lebih baik lagi untuk ke depannya.
Baca juga : Tempat Wisata di Riau
Seorang perawat harus profesional dalam melayani supaya pasiennya nyaman. Misalnya, seorang perawat yang sedang marah tidak boleh melampiaskannya dan harus tetap tersenyum dan bersuara lembut ketika berbicara dengan pasien.
6. Menerima Masukan Orang Lain
Seorang pasien yang telah dirawat oleh seseorang perawat dapat menilai kinerja seorang perawat tersebut dalam melayaninya. Oleh karena itu, seorang perawat yang profesional akan menerima kritik dan saran apapun mengenai kinerjanya. Seorang yang profesional dalam tugasnya biasanya akan menerima kritik apapun untuk meningkatkan kinerjanya dalam melayani pasien. Selain itu, seorang perawat juga bersedia menerima masukan dari dokter biasanya berupa saran-saran yang bersifat membangun.(Redho)
Komentar