Daftar Isi
LancangKuning.com - Puluhan massa aksi dari Gema Pembebasan Medan, menuding rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membawa musibah bagi rakyat Indonesia. Aksi massa dipimpin Suryadi Pradana berlangsung di depan Kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa 3 Maret 2020.
Dalam tuntutannya, masa aksi menyatakan bahwa era rezim Pemerintahan Jokowi periode ke-2 ini telah terjadi mega skandal korupsi BUMN Jiwasraya, Asabri, KPU, Pelindo dan BUMN lainnya dalam jumlah yang sangat besar.
Penyelesaian mega skandal yang berbelit-belit berindikasi kuat bahwa KPK dan pihak aparat telah dilemahkan dan diduga kuat menjadi pelindung rezim Jokowi. Rakyat, kata massa aksi, dalam keadaan menderita.
"Berbagai subsidi dicabut, harga kebutuhan pokok naik, mega korupsi terkuak, 100 hari kerja rezim Jokowi telah gagal," kata Suryadi.
Oleh karena, Suryadi menyerukan agar mahasiswa terus berjuang melakukan perubahan dengan memberikan solusi Islam berupa hukuman yang seberat-beratnya, dipotong tangan hingga hukuman mati dan seluruh hartanya disita.
"Kami menyeru kepada mahasiswa dan pemuda untuk bergerak berani maju terus, dan menjadikan Islam sebagai satu-satunya solusi atas permasalahan negeri ini," kata Suryadi.
Masa dalam aksi membentangkan sepanduk yang bertuliskan "Negri Indonesia berkah dengan syariah dan khilafah ala minhaji nubuwah. Musuh negara bukan HTI, FPI dan Khilafah tapi rezim korup antek asing dan aseng."
Sekira pukul 11.25 WIB, aksi massa diterima anggota DPRD Sumut Jaira Salim Ritonga. Jaira berjanji akan menyampaikan aspirasi massa ke pimpinan DPRD Sumut dan akan menyurati pemerintah pusat.
"Kita juga akan menyuarakan ke semua instasi agar memberantas semua bentuk korupsi di negri ini dengan sesuai aturan hukum yang berlaku. Nantinya kami akan membahas permasalan ini di RDP yang akan datang," kata Jaira.
Sumber : drberita.com
Komentar