Daftar Isi
Foto: Moon Jae-in Presiden Korea Selatan. (Instagram)
LancangKuning.com, JAKARTA – Kasus virus corona di Korea Selatan meningkat. Jumat pagi ini Korea Selatan melaporkan ada 256 kasus virus corona baru.
Meningkatnya jumlah kasus virus corona di negara tersebut menjadi 2.022 kasus membuat Korea Selatan menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di dunia di luar China.
Baca Juga: Iran Tiadakan Salat Jumat karena Virus Corona
Dari laporan Korea Centres for Disease Control and Prevention (KCDC) diketahui bahwa sebabyak 182 kasus virus corona baru ditemukan di bagian tenggara kota Daegu. Lokasi itu diketahui merupakan lokasi pusat wabah di Korea Selatan.
Meningkatnya kasus virus corona di Korea berdampak terhadap persedian masker mulut dan hidung. Di Ibukota Korea Selatan, Seoul, masyarakat diketahui harus mengantre panjang untuk mendapatkan masker mulut dan hidung karena persedian yang terbatas.
Baca Juga: Ibu Pencuri Emas di Sumenep Nekat Lompat ke Laut saat Hendak Ditangkap
Meningkatnya kasus virus corona di Korea Selatan yang meningkat tajam dalam kurun waktu satu minggu membuat lebih dari 1 juta masyarakat Korea membuat petisi pemakzulan presiden Korea Selatan, Moon Jae In.
Hal ini dipengaruhi lantaran masyarakat menilai pemerintah tidak serius dalam upaya penanggulangan penyebaran virus. Pemerintah setempat disebut tidak memberlakukan larangan secara total kedatangan turis dari Tiongkok.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Pada Kamis kemarin media lokal mengabarkan salah satu kru kabin dari maskapai Korea Air positif terpapar virus corona. Cabin crewtersebut diketahui bertugas untuk penerbangan dari Seoul menuju Los Angeles.
Cabin crew tersebut diketahui juga bertugas dalam penerbangan KE958 yang terbang dari Israel ke Incheon pada 15 dan 16 Februari. Hingga saat ini pihak perusahaan maskapai belum merilis secara detail rute dan penerbangan yang telah ditempuh pramugari tersebut sebelum dinyatakan positif terkena virus corona.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Media Yonhap dan media lainnya di Korea Selatan menyebut bahwa pramugari tersebut sempat melakukan penerbangan pada 19 dan 20 Februari dari dan menuju Los Angeles. Setidaknya ada 30 kru yang ikut dalam penerbangan bersama dengan pramugari yang terpapar itu kemudian melakukan karantina mandiri selama 14 hari. (LKC)
Komentar