Daftar Isi
Foto: Facebook
LancangKuning.com, JAKARTA – Badan Intelijen Militer Rusia, GRU, takluk di tangan Facebook. Sebab, media sosial besutan Mark Zuckerberg itu berhasil menghentikan operasi intelijen lewat jaringan akun yang digunakan GRU untuk mengirim informasi palsu atau hoax lewat platformnya yang menargetkan Ukraina serta negara-negara lain di Eropa Timur.
Menurut Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher, operasi intelijen terbaru Rusia ini telah menggunakan lebih dari 100 akun di Facebook serta platform berbagi foto, Instagram, untuk membuat sosok-sosok palsu yang kerap berpura-pura sebagai wartawan di negara-negara yang diincar.
Baca Juga: Ketua DPRD DKI: Anies Baswedan Bohongi Publik
Ia mengaku bahwa akun-akun tersebut kemudian mengontak media dan politisi setempat untuk menabur cerita palsu soal masalah politik yang memecah-belah, seperti dugaan korupsi, ketegangan antar etnis di Semenanjung Crimea, serta penembakan jatuh pesawat maskapai Malaysia di Ukraina pada 2014.
Baca Juga: Horor, Korban Tewas karena Corona di Hubei Capai 1.310 Orang
"Kami tahu sejak lama bahwa orang-orang itu berupaya menciptakan suara otentik untuk memperbesar narasi mereka. Ini lebih seperti operasi intelijen klasik, di mana mereka mencoba memanipulasi individu-individu penting untuk mencapai dampak besar," ungkap Gleicher, seperti dikutip dari Blog Facebook, Kamis, 13 Februari 2020.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Ia menyebut Facebook secara rutin mengumumkan penghentian kampanye disinformasi dari berbagai negara termasuk Rusia. Gleicher juga berupaya menghentikan sejumlah pemerintah dan kelompok politik yang menggunakan platformnya untuk menyebarkan hoax dan disinformasi.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Meski orang di balik jaringan ini berupaya menyembunyikan identitas dan koordinasi mereka, tapi hasil investigasi kami menemukan kaitan erat dengan GRU, badan intelijen militer Rusia," tegas Gleicher. (LKC)
Komentar