Pengertian dan Tujuan Sistem Pakar

LancangKuning.com - Di dalam artikel ini kita akan membahas topik mengenai system pakar, yaitu tentang pengertian system pakar dan juga tujuan dari dibuatnya system pakar. Banyak orang yang belum terlalu mengerti apa sebenarnya system pakar itu, oleh karena itu yuk kita bahas lebih lanjut tentang system pakar supaya kamu tidak ketinggalan info tentang teknologi terbaru ini.

Sebelum kita bahas pengertian system pakar secara umum, mari kita telaah lebih dahulu setiap kata pembentuk dari “Sistem Pakar”. System adalah gabungan dari beberapa unsur pembentuknya yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu, sementara itu pakar adalah seorang yang ahli di bidang tertentu contohnya seperti dokter, mekanik, dan lainnya.

Jadi intinya, system pakar adalah system yang di rancang dan di buat dengan maksud supaya system tersebut dapat mengerjakan dan menyelesaikan sesuatu atau masalah seperti seorang yang ahli di bidang yang dikerjakannya.   

System pakar dapat merepresentasikan keahlian dari seorang ahli kedalam suatu system sehingga keahlian tersebut dapat di gunakan oleh semua orang. Wow, sangat menarik bukan? Sistem pakar merupakan salah satu hasil dari kecerdasan buatan dimana sebuah teknologi dapat melakukan suatu hal yang seharusnya hanya seorang ahli saja yang dapat melakukannya.

Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

Jika di pikirkan secara pendek, system ini seperti berusaha di rancang untuk menggantikan posisi dan keahlian manusia, tapi sebenarnya bukan begitu system ini di rancang dan buat dengan tujuan utama untuk menyalurkan suatu kemampuan manusia ke dalam software sehingga semua orang dapat merasakan dan menggunakan kemampuan tersebut.

Untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, system pakar memiliki proses atau cara kerja yang umumnya di bagi menjadi 4 bagian seperti yang ada di bawah ini :’

1. Proses Memperoleh Pengetahuan, proses ini adalah mencari dan mengumpulkan seluruh pengetahuan tentang suatu hal sehingga berdasarkan pengetahuan yang telah di peroleh system tersebut dapat bertindak seperti seorang pakar.
2. Representasi Pengetahuan adalah proses dimana system pakar menyimpan dan mengatur pengetahuan tersebut ke dalam database pengetahuan.
3. Inferensi Pengetahuan adalah proses dimana system pakar mengambil tindakan atau respon berdasarkan pengetahuan yang telah di terimanya.
4. Transfer Pengetahuan adalah proses memindahkan pengetahuan dari computer kepada seorang pengguna yang tidak ahli.

Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta

System pakar saat ini sudah mulai di gunakan, mari kita lihat contoh-contoh dari system pakar seperti di bawah ini :

1. System pakar dalam bidang Industri

System pakar sudah mulai di gunakan dalam system industry seperti yang kita ketahui industry merupakan bidang yang penuh dengan perancangan dan pengontrolan yang ketat oleh karena itu dengan hadirnya system pakar tentunya sangat membantu kerja manusia, contohnya seperti system pakar untuk mengontrol kertas di mesin fotokopi system ini di sebut dengan PRIDE, selanjutnya ada system yang mengatur penjadwalan (MPS), dalam perencanaan (SPS), dalam proses kontrol, dan produksi.

2. System pakar dalam bidang pendidikan

Pendidikan merupakan bidang yang harus terus berkembang dan maju karena dengan adanya kemajuan teknologi yang mendukung pendidikan diharapkan terbentuk generasi bangsa yang hebat, contoh system pakar dalam bidang pendidikan system pakar yang mampu menjelaskan suatu mata pelajaran contoh matematika dan fisika, system yang mampu mengerjakan soal-soal pelajaran.

Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

3. System pakar dalam bidang bisnis

Dalam bidang bisnis system pakar sangat penting dan membantu contohnya system pakar konsultasi bisnis dan presiksi saham.

4. System pakar dalam bidang kesehatan

Dalam bidang ini tentunya system pakar sangat membantu contoh system pakar untuk mendeteksi penyakit dan system pakar untuk menentukan obat yang cocok dengan penyakit tertentu.

Demikianlah penjelasan tentang system pakar. Sistem pakar memang di buat untuk membantu kehidupan manusia namun manusia juga harus dapat mengontrol penggunaan system pakar supaya system yang seharusnya di rancang manusia jangan sampai menjadi boomerang dalam kehidupan manusia.(Ifana)