Tips Nikah Hemat Tapi Tetap Nikmat

Daftar Isi


    Foto: Ilustrasi

    LancangKuning.com, Jakarta -- Belum lama ini, jagad Twitter ramai membahas biaya pernikahan Rp500 juta. Netizen pun memberikan beragam reaksi atas topik tersebut. Beberapa di antaranya membuat perhitungan kasar biaya pernikahan Rp500 juta dibandingkan dengan pendapatan dan pengeluaran tiap bulan, seperti yang ditulis oleh akun @alizunna.

    "Bayangin nikah biaya resepsi 500 juta sedangkan gaji sebulan 300k, ya kira-kira sekitar 1.666,666666666667 bulan lagi baru bisa nikah, itupun belum makan minum bensin bayar bpjs+denda" tulisnya.

    Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini: Tottenham vs Man City

    Lain lagi dengan akun @sunclight yang menilai uang tersebut sebaiknya digunakan untuk kebutuhan lainnya pasca menikah.

    "Tapi kalo pun ada 500juta, sayang sih kalo digunain semua buat biaya nikah, mending dibagi buat biaya nikah, buat rumah, buat honeymoon, buat beli2 perabotan wkwkwk" tulisnya.

    Tak bisa dipungkiri, persiapan finansial menjadi salah satu kebutuhan krusial bagi calon pengantin. Bahkan, beberapa orang rela mengambil pinjaman untuk menggelar hajat sakral tersebut.

    Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengatakan calon pengantin terlebih dulu harus memahami tujuan pernikahan itu sendiri.

    Baca Juga: Harga Pertamax Turun Rp200 per Liter Mulai Hari Ini

    "Calon pengantin yang akan menikah harus memahami bahwa kehidupan pernikahan yang sebetulnya setelah pesta jadi pada dasarnya pernikahan tidak harus mahal," katanya kepada CNNIndonesia.com.

    Ia menjelaskan anggaran dalam pernikahan dibedakan menjadi anggaran untuk upacara pengesahan secara agama dan pesta pernikahan. Biaya upacara pengesahan sendiri tidak mahal karena hanya terdiri dari biaya akad nikah sesuai dengan kepercayaan calon pengantin, mahar, biaya pencatatan nikah, baju pengantin, dan biaya syukuran di rumah usai akad nikah.

    "Kalau hanya akad nikah saja tidak mahal, maksimal Rp25 juta saja cukup," paparnya.

    Lain halnya dengan pesta pernikahan. Tak ada batasan maksimal untuk biaya pesta pernikahan karena menyesuaikan dengan keinginan dan kemampuan finansial calon pengantin. Jika ingin menekan biaya pesta pernikahan, Mike menuturkan salah satu kuncinya adalah membatasi jumlah tamu undangan.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Pasalnya, jumlah tamu undangan akan mempengaruhi tempat penyelenggaraan pesta, katering yang harus disajikan, suvenir yang dibagikan serta dekorasi ruangan. Untuk menyiasati jumlah tamu undangan maka calon pengantin dapat membatasi tamu hanya dari keluarga besar, rekan kerja, dan teman-teman terdekat.

    "Jumlah undangan sesuai dengan kemampuan kita, makin sedikit makin hemat," ucapnya, melansir CNN Indonesia.

    Tips menghemat budget lainnya adalah melangsungkan pesta pernikahan di rumah. Dengan demikian, calon pengantin tidak perlu mengeluarkan anggaran sewa gedung. Tetapi, jika halaman rumah tidak memungkinkan, maka mau tidak mau calon pengantin harus menyewa gedung. Nah, Mike menyarankan calon pengantin mengambil paket pernikahan.

    Selain harganya lebih ringan, memilih paket pernikahan juga meringankan beban calon pengantin dalam mempersiapkan pernak-pernik pernikahan. Biasanya, pihak vendor menyediakan paket pernikahan yang meliputi gedung, dekorasi, dan katering. Tetapi, calon pengantin harus jeli membandingkan paket pernikahan sehingga mendapatkan harga yang lebih miring. Tipsnya adalah riset jauh-jauh hari dan rajin mendatangi pameran pernikahan yang digelar oleh vendor.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    "Keuntungan menggunakan vendor calon pengantin tidak pusing mengurus sendiri jadi bisa fokus mempersiapkan mental," ucapnya.

    Setelah calon pengantin selesai menghitung perkiraan budget pesta pernikahan, maka keduanya harus berkomunikasi dengan pihak keluarga. Utamanya, kata Mike, jika keluarga calon pengantin masih ikut berkontribusi untuk biaya pernikahan. Tujuannya, untuk memastikan kebutuhan pesta pernikahan sesuai dengan anggaran.

    "Biasanya orang tua masih ikut back up, tapi ada juga dana yang disiapkan calon pengantin sehingga patungan. Nah, itu harus clear (jelas) betul siapa yang menanggung apa," paparnya.

    Perencana Keuangan dari Finansial Consulting Eko Endarto menambahkan calon pengantin dapat menyiasati biaya untuk setiap komponen inti pesta pernikahan. Pertama, gedung pernikahan. Calon pengantin sebaiknya mengupayakan memesan gedung jauh-jauh hari agar harganya lebih murah ketimbang mendekati hari H.

    Baca Juga: Heboh! Muncul Air Panas dari Sumur Warga di Cimahi

    Selain itu, ia menyarankan calon pengantin menghindari periode peak season atau masa-masa ramai orang menikah. Biasanya peak season terjadi di bulan besar (kalender Jawa) atau Dzulhijjah (kalender Islam) pasalnya umat muslim yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia mempercayai bulan Dzulhijjah sebagai bulan baik.

    "Calon pengantin juga bisa menggunakan public space sebagai venue, misalnya gedung kelurahan atau aula sekolah kalau diperbolehkan karena biayanya lebih ringan," ucapnya.

    Kedua, katering. Calon pengantin dapat membatasi variasi makanan atau menyiapkan hidangan sederhana bagi tamu. Ketiga, upacara adat. Eko mengatakan biaya upacara adat biasanya jauh lebih mahal ketimbang pesta pernikahan tanpa menggunakan upacara adat. Kecuali, keluarga mempelai meminta dilaksanakannya upacara adat.

    "Calon pengantin harus memiliki prioritas pesta pernikahan. Kalau tamu banyak yang harus diundang, maka utamakan gedung lalu makanan dan dekorasi dapat menyesuaikan, begitu pula jika harus ada upacara adat, maka biaya gedung harus disesuaikan," katanya.

    Konsisten Menabung

    Tak kalah pentingnya adalah persiapan finansial calon pengantin. Eko mengatakan calon pengantin memiliki waktu terbatas untuk mempersiapkan anggaran pernikahan.

    "Paling lama dua tahun setelah bertunangan, pesta pernikahan dilangsungkan," katanya.

    Karena waktu yang terbatas, maka ketika keduanya telah berkomitmen maka calon pengantin tak boleh menunda lagi untuk menabung. Eko tidak menyarankan tabungan bersama, namun ia menyarankan tabungan silang, yakni calon pengganti pria menyetor kepada rekening calon pengantin wanita dan sebaliknya. Nominal setoran tabungan disesuaikan dengan kebutuhan anggaran pesta pernikahan.

    "Jadi tabungan bisa dipantau, tapi yang penting mereka sudah punya komitmen dulu," ucapnya.

    Baca Juga: Facebook Akan Ambil Tindakan Tegas Hoax Corona yang Beredar

    Akan tetapi, tak ada salahnya seseorang mempersiapkan tabungan pernikahan jauh-jauh hari. Ini merupakan langkah antisipasi mahalnya biaya pernikahan. Tabungan itu juga dapat digunakan untuk mencicil kebutuhan pascanikah seperti rumah.

    Sementara itu, Mike mengatakan calon pengantin dapat menempatkan tabungan mereka pada deposito atau investasi pada instrumen jangka pendek, yakni pasar uang.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Tips Nikah Hemat Tapi Tetap Nikmat
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar