Daftar Isi
Foto: Setiap pekan, Klinik Indonesia untuk Palestina di Gaza terus melayani masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan medis. Sebagian besar dari pasien yang berobat adalah korban luka hingga tunadaksa.
LancangKuning.com, GAZA – Lebih dari 800 orang memeriksakan kesehatan di Klinik Indonesia untuk Palestina pada dua pekan ini, yakni 9-23 Januari 2020. Tim medis Klinik Indonesia untuk Palestina melaporkan, pasien yang berobat mengeluhkan sakitnya, mulai dari influenza sampai kehamilan berisiko tinggi.
Baca Juga: Heboh Virus Corona, Iwan Fals: Namanya Bagus, Tetapi Kok Seram
Korban luka saat aksi damai Great return March juga tetap banyak yang memeriksakan keadaannya. Andi Noor Faradiba melaporkan, sebagian besar pasien luka yang memeriksakan kesehatan adalah korban tembak tentara Israel. Sebab itu, pasien Klinik Indonesia didominasi laki-laki sebanyak 77 persen dan perempuan 23 persen.
Melalui Klinik Indonesia, Kesembuhan Warga Gaza Terus Diikhtiarkan
Setiap pekan, Klinik Indonesia untuk Palestina di Gaza terus melayani masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan medis. Sebagian besar dari pasien yang berobat adalah korban luka hingga tunadaksa. GAZA – Lebih dari 800 orang memeriksakan kesehatan di Klinik Indonesia untuk Palestina pada dua pekan ini, yakni 9-23 Januari 2020. Tim medis Klinik Indonesia untuk Palestina melaporkan, pasien yang berobat mengeluhkan sakitnya, mulai dari influenza sampai kehamilan berisiko tinggi.
Baca Juga: Mahasiswa Indonesia di Wuhan Sedih Virus Corona China Disebut Azab
Korban luka saat aksi damai Great return March juga tetap banyak yang memeriksakan keadaannya. Andi Noor Faradiba melaporkan, sebagian besar pasien luka yang memeriksakan kesehatan adalah korban tembak tentara Israel. Sebab itu, pasien Klinik Indonesia didominasi laki-laki sebanyak 77 persen dan perempuan 23 persen.
“Pasien paling banyak berasal dari kalangan remaja, usia mereka 18-25 tahun. Disusul paruh baya, usia 45-50 tahun, lalu balita sampai anak-anak, baru dewasa muda dan lansia,” jelas Faradiba.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Middle East Monitor pada Mei 2019 menyebut Israel sedikitnya membunuh 267 warga Palestina selama Great Return March. Lebih dari 30.000 jiwa terluka. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, korban luka tersebut termasuk 50 anak-anak, enam perempuan, dan satu lansia. Di antara para korban itu juga ada dua orang jurnalis dan tiga pramedis. Klinik Indonesia telah menerima kerja sama seluruh gubernuran di Gaza, terutama untuk melayani korban luka serangan Israel. Adanya dokter spesialis menumbuhkan syukur warga Gaza Utara yang membutuhkan perawatan intensif. Di bidang kesehatan, selain pelayanan medis, ACT juga mendukung warga difabel Palestina dengan membagikan bantuan kursi roda. Desember lalu, sebanyak 100 kursi roda diserahkan ke penduduk Palestina yang mengalami cacat fisik akibat serangan Israel.
“Pasien paling banyak berasal dari kalangan remaja, usia mereka 18-25 tahun. Disusul paruh baya, usia 45-50 tahun, lalu balita sampai anak-anak, baru dewasa muda dan lansia,” jelas Faradiba.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Middle East Monitor pada Mei 2019 menyebut Israel sedikitnya membunuh 267 warga Palestina selama Great Return March. Lebih dari 30.000 jiwa terluka. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, korban luka tersebut termasuk 50 anak-anak, enam perempuan, dan satu lansia. Di antara para korban itu juga ada dua orang jurnalis dan tiga pramedis. Klinik Indonesia telah menerima kerja sama seluruh gubernuran di Gaza, terutama untuk melayani korban luka serangan Israel. Adanya dokter spesialis menumbuhkan syukur warga Gaza Utara yang membutuhkan perawatan intensif. Di bidang kesehatan, selain pelayanan medis, ACT juga mendukung warga difabel Palestina dengan membagikan bantuan kursi roda. Desember lalu, sebanyak 100 kursi roda diserahkan ke penduduk Palestina yang mengalami cacat fisik akibat serangan Israel.
Komentar