Daftar Isi
LancangKuning.com - Tugas kita adalah mengajak orang lain kepada kebaikan sambil kita memperbaiki diri, bukan dengan alasan belum bisa perbaiki diri lantas kita berhenti berbuat kebaikan. Dan tidak usah menunggu menjadi ustadzah segala macam untuk kita mengajak kebaikan pada orang lain. Sebab, kita sebagai sesama muslim memang sudah tugasnya untuk terus saling mengingatkan satu sama lain.
Jangan pernah malu ataupun gentar untuk melakukan kebaikan, tetaplah teguh kepada perintah Allah, jangan hiraukan kata mereka yang hanya membuat kita semakin tidak percaya diri untuk mulai melakukannya, karena perkataan dan cibiran orang tentang kita akan hilang dengan sendirinya.
Berbuat Baik Tidak Harus Menunggu Kamu Menjadi Baik Dulu, Tapi Kebaikan Yang Kamu Perbuat Otomatis Menjadikanmu Lebih Baik
Sering kita berfikir bahwa begitu sulitnya untuk mengajak orang lain dalam kebaikan karena terlalu takut akan pendapat orang lain. Kita terkadang merasa ragu untuk dapat mengajak orang lain berbuat baik karena khawatir mungkin ada orang yang tidak menyukai Bahkan kita sering merasa malu sendiri saat ingin mengajak orang lain berbuat kebaikan.
Karena merasa diri ini sendiripun belum baik, tapi inilah tujuan kita sebenarnya Allah ciptakan kita dengan bermacam-macam karakteristik, keadaan dan perbedaan agar kita dapat mengingatkan satu dengan lainnya Ketika saudaranya lupa. Sekali pun kita memang bukan orang yang baik, ketika kita berani melakukan kebaikan, maka secara otomatis kita akan menjadi lebih baik.
Kebaikan Itu Bukan Hanya Pantas Dilakukan Oleh Orang Baik, Jadi Abaikan Cibiran Orang Lain
Untuk dapat mengajak dalam kebaikan memang terkadang harus ada pengorbanan Walau awalnya dicaci, dimaki, dihina bahkan dibully Banyak gosip disana dan di sini Bukankah itu tidak masalah selagi masih berada dijalan Allah Karena Allah selalu bersama orang-orang yang selalu mengajak saudaranya dalam kebaikan.
Jika dalam tugas ini ada yang berkomentar “seperti dia sudah baik saja” Jangan marah, kesal, patah semangat bahkan berhenti mengajak orang lain berbuat baik tapi jawab dengan senyuman dan katakan pada mereka “saya berbuat KEBAIKAN sembari MEMPERBAIKI DIRI”. Jangan ragu & tetap semangat dalam menjalankan tugas kita ini.
Perintah Untuk Melakukan Kebaikan Tidak Harus Keluar Dari Perkataan Orang Yang Baik Pula
Kita juga harus mengingat sebuah Hadits nabi yang berbunyi “Undzur Man Qaala walaa TanDzur Maa Qaala”, itu artinya kita diperintah untuk tidak melihat siapa orang yang menyuruh kita berbuat kebaikan, tapi lihatlah kebaikan yang diperintahkan untuk kita.
Tapi hal ini memang sulit untuk diterapkan, kecuali orang yang memang tidak pernah merasa dirinya selalu benar dan mempunyai hati yang bisa legowo. Karena kebanyakan orang ketika diperintah untuk melakukan kebaikan masih melihat status orang yang memerintah tadi. Jika orang yang baik biasanya mereka langsung mengendahkan perkataannya. Tapi jika tidak, mereka dengan sangat heboh mencibirnya.
Orang Yang Mengklaim Dirinya Baik, Maka Ia Sedang Tidak Baik
Kenapa demikian, karena orang yang senantiasa menyatakan dirinya baik kepada orang lain, tanpa merasa malu sedikitpun, itu tandanya orang tersebut sudah melakukan keburukan, yaitu tanpa sengaja ia sedang menyombongkan diri.
Karena orang yang senantiasa mengklaim dirinya sendiri dengan beberapa sifat tertentu, kebanyakan adalah orang yang hanya bisa berbicara banyak tanpa ada bukti yang nyata.
Allah Menyuruhmu Berlomba-lomba Dalam Kebaikan Bukan Setelah Kamu Menjadi Baik
Iya, ini memang sangat benar bahwa perintah Allah yang menyuruh hambanya untuk selalu berlomba-lomba melakukan kebaikan, bukan setelah kita sudah berubah menjadi baik. Tapi Allah menyuruh kita dalam keadaan hal apapun dan dimanapun berada. Ntah ketika masih berdosa atau sudah bertaubat, kebaikan harus selalu kita tegakkan.
Komentar