Daftar Isi
Foto: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Rakernas PDIP
LancangKuning.com, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tidak 'gede rasa' atau GR ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memuji
Megawati Soekarnoputri memuji dirinya sebagai kepala daerah terbaik. Risma menyatakan, tak terpikir sama sekali jika pujian Megawati dikaitkan menjadi sinyal kepada dirinya untuk maju dalam Pilkada atau penugasan lain di eksekutif.
Baca Juga: Evan Dimas Resmi Gabung Persija
Wali Kota Surabaya dua periode itu bilang, masih fokus menuntaskan jabatannya hingga pada tahun 2020 atau tahun ini.
"Saya terus terang ndak pernah berpikir peluang untuk jabatan. Karena bagi saya itu pantang meminta jabatan," kata Risma di lokasi Rakernas PDI P, Jakarta, Sabtu 11 Januari 2020.
Baca Juga: Detik-detik Bom Dalam Tas Meledak di Bengkulu
Risma mengaku perjalanan hidupnya selalu mengalir. Tidak ada ambisi jabatan yang diinginkan, apalagi selepas nanti tidak menjabat orang nomor satu di Surabaya.
Meski demikian, ia mensyukuri, penghargaan atau pujian dari Megawati juga menjadi pemacu untuk kerja kepala daerah lain.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Saya terima kasih atas kepercayaan dari Bu Mega. Meskipun saya selalu sampaikan bahwa tujuan (kerja) saya bukan saya mendapat penghargaan atau apapun," tuturnya, melansir VivaNews.
Risma mengaku belakangan ini kerap ditanyai oleh berbagai orang terkait langkah selanjutnya atau 'naik kelas' setelah habis dua periode jabatan Wali Kota. Baginya, jabatan Wali Kota saat ini, adalah tanggung jawabnya menyiapkan kota dengan baik dan juga memerhatikan nasib rakyatnya menjadi maju.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Teman - teman selalu nyampein begitu. Artinya kalau jadi walikota lalu jadi gubernur naik. Dari gubernur ke presiden naik," kata dia.
"Nanti itu tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan, karena saya sampaikan saya tidak mau kemudian, saya punya nafsu mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan. Itu yang saya tidak mau, karena itu berat," tambahnya. (LKC)
Komentar