Daftar Isi
Foto: Ilustrasi GAS Elpiji
LancangKuning.Com, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bakal menyodorkan tiga skenario penurunan harga gas untuk kebutuhan industri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Terbatas di Istana Negara, Senin (6/1) siang.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Salah satunya, Agus akan mengusulkan kemudahan importasi gas untuk pengembangan kawasan-kawasan industri yang belum memiliki jaringan gas nasional.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Ini perlu dicatat bahwa perusahaan yang diberi tugas untuk impor gas hanya menyuplai gas untuk kebutuhan industri. Sehingga, industri tersebut bisa mendapat harga gas yang sesuai," ujarnya, seperti dikutip Antara.
Upaya lain untuk menurunkan harga gas industri, yakni pengurangan porsi pemerintah dari hasil kegiatan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Berdasar hitung-hitungan PT PGN (Persero), porsi pemerintah sebesar US$2,2 per MMBTU.
Baca Juga: Irak Memanas, Harga Emas Global Naik
Porsi yang dikurangi atau dihapuskan adalah bagian pemerintah yang masuk dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP). "Bila ini dihilangkan atau dikurangi, maka harga gas bisa turun dari rata-rata US$8-US$9 per MMBTU," jelasnya.
Upaya lainnya, yaitu KKKS wajib memasok gas untuk domestic market obligation (DMO), yang bisa diberikan kepada PGN, sehingga menjamin kuantitas alokasi gas untuk industri dengan harga spot saat ini US$4,5 per MMBTU.
Baca Juga: Gubri Silahturahmi dengan BEM Se-Riau
Upaya penurunan harga gas, ia bilang sesuai Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 mengenai Penetapan Harga Gas Bumi untuk Industri Tertentu sebesar US$6 per MMBTU.
"Perpres 40/2016 yang belum juga mampu menurunkan harga gas juga menjadi pertanyaan besar kami. Karenanya, kami ajukan tiga skenario ini. Tinggal nanti keputusannya ada di tangan presiden," terang Agus. (LKC)
Komentar