Daftar Isi
Foto: Istimewa
LancangKuning.com, INHU -- Martimbang Simbolon, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau melakukan reses. Hal ini bertujuan untuk mendengar aspirasi masyarakat yang nantinya akan diusulkan ke pemerintah daerah.
Giat tersebut berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Dimulai pada tanggal 17-19 Desember 2019, ujar Martimbang Simbolon pada saat dijumpai diruangnya pada Jumat (20/12).
Baca Juga: Padang Pariaman Terima 6 Penghargaan Pasar Tertib Ukur Tahun 2019
Ia menjelaskan secara rinci tentang reses yang dilaksanakan di setiap desa. Untuk Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida reses dilakukan pada Selasa (17/12). Ada beberapa hal yang ditampung aspirasi masyarakat tentang pembangunan infrastruktur, pembangunan turap yang terletak di sungai putihan. Selain fisik, anggota dewan juga mendengar keluhan warga tentang dunia pendidikan tentang siswa-siswi yang beragama Kristen karena tak bisa belajar ilmu agama di sekolah tersebut.
Foto: Istimewa
Selanjutnya juga, di bidang pertanian, para petani palawija sangat membutuhkan mesin traktor untuk bercocok tanam yang selama ini belum mendapat bantuan dari Dinas Pertanian Inhu, kata warga kepada Martimbang.
Baca Juga: Makanan Yang Boleh Dimakan Penderita Ginjal
Sisi lain, masyarakat yang berdagang di pasar rakyat Soegih Belilas mengeluhkan lapak berjualan dengan kondisi becek disaat banjir. " Mereka sangat mengharapkan kepada pemerintah agar membangun paving blok. Selain lapak, mereka resah tentang sulitnya membawa hasil pertanian yang ingin dijual karena pihak pengelola pasar tidak mengijinkan kendaraan dua masuk kedalam," ujarnya.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Pada Rabu (18/12), Martimbang bergeser ke Desa Talang Lakat, Kecamatan Batang Gansal untuk melakukan reses. Di saja, ia mendapat masukan dari warga agar Pemkab Inhu memperhatikan bangunan SD N 013 Air Hitam yang kondisinya sekarang berdinding papan.
Foto: Istimewa
Padahal, dikatakan Martimbang kepada media LancangKuning.com setelah mendengar aspirasi rakyat, sekolah tersebut sudah dianggarkan oleh pemkab Inhu melalui Dinas Pendidikan senilai Rp 570juta. Namun, dana tersebut hilang bak ditelan bumi.
Selain bangunan SD. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 juga mengalami kondisi yang memprihatinkan. " Di sana, belakang bangunan sekolah tersebut akan roboh. Pihak sekolah telah mengusulkan ke Dinas namun instansi terkait mengatakan bahwa bangunan tersebut adalah wewenang pihak pemerintah desa. Namun sebaliknya pihak desa menjelaskan bangunan itu adalah tanggung jawab dinas," tambah Martimbang.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Untuk Desa Sungai Akar pada Kamis (19/12). Masyarakat mengharapkan jembatan yang berada di Dusun Kayu Kawang diperbaiki. Karena kondisinya sekarang sudah hampir ambruk.
Keluhan juga disampaikan oleh pihak guru sekolah. Dikawatirkan nasib Guru honorer pada tahun 2020 tidak mengajar lagi karena dana bos tidak cukupi untuk membayar gaji. (dan)
Komentar