Daftar Isi
Foto: Ilustrasi kantor BNN
LancangKuning.com, JAKARTA - Komisi III DPR telah menggelar rapat kerja dengan Badan Narkotika Nasional di Gedung DPR, Kamis, 21 November 2019. Dalam rapat tersebut Komisi III mengkritik BNN karena dinilai sampai saat ini BNN miskin terobosan, padahal narkoba di Indonesia telah memasuki tahap yang serius.
Baca Juga: Pantau Persiapan Pilkada Serentak 2020, Tim Kemenko Polhukam Kunjungi Siak
Kritik dilayangkan oleh anggota Komisi III Masinton Pasaribu. Menurut Masinton, saat ini narkotika yang masuk ke Indonesia jumlahnya masih cukup banyak. Dia mempertanyakan di mana peran BNN dalam melakukan deteksi dini dan mencegah barang haram tersebut masuk.
Baca Juga: Putri Chaerul Tanjung Jadi Staf Khusus Jokowi? Berikut Fakta Menariknya
"Jalur masuknya semua kata bapak bisa dideteksi, mana deteksinya? Masuk semua barangnya pak. Terus kita setiap saat kita dicemaskan dengan narkotika, negara keluar triliunan rupiah, ngapain kita di sini," kata Masinton dalam rapat tersebut, Kamis 21 November 2019, melansir VivaNews.
Masinton mengatakan BNN harus memiliki banyak terobosan untuk menekan jumlah peredaran narkotika. Jika keberadaan BNN dianggap tidak memiliki dampak yang signifikan, maka BNN bisa saja dievaluasi, dan dibubarkan sehingga kewenangan penanganan narkotika diserahkan ke Polri saja.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Kalau tidak ada terobosan, saya minta BNN dievaluasi, dibubarkan saja. Dilebur saja sama kepolisian kalau enggak," ujar Masinton.
Masinton menambahkan Indonesia memiliki berbagai macam sumber daya untuk menangkal masuknya narkoba ke Tanah Air. Maka dari itu, dia merasa sangat heran mengapa jumlah masuknya narkoba ke Indonesia masih cukup besar, hal ini tentunya menjadi hal yang perlu diselesaikan oleh BNN.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
"Masak negara kalah dengan bandar narkoba. Kalau BNN tidak mampu menjadi alat memerangi narkoba, nyatakan saja tidak mampu. Biar kita bubarkan saja, kita cari alat yang lain," ujarnya. (LKC)
Komentar