Daftar Isi
Foto: Ilustrasi
LancangKuning.com, ROHIL - Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki jumlah penderita HIV tertinggi di provinsi Riau.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Rohil, Isliyanto, saat Selasa (19/11/2019) menyebutkan, hingga Agustus 2019, setidaknya untuk HIV ada sebanyak 258 kasus. Sementara Aids 91 kasus.
Isliyanto memaparkan, jumlah penderita penyakit HIV/AIDS yang terjangkit di Rohil selalu mengalami peningkatan. Dimana, pengidap penyakit itu didominasi dari hasil berhubungan badan atau seksual yang menyimpang.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi kepada generasi muda terutama siswa-siswi SMU sederajat tentang bahayanya melakukan seks bebas hingga berujung kematian," paparnya, melansir Cakaplah.com.
Untuk menekan angka penyebaran virus HIV/AIDS di Rohil, Isliyanto mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama siswa, agar tidak terpengaruh dengan rayuan untuk melakukan hubungan badan, terutama kepada PSK.
Baca Juga: HMI MPO Pekanbaru Demo Tolak Kenaikan Iuran BPJS
Dia juga meminta kepada masyarakat jangan malu untuk melakukan pemeriksaan ke Dinas Kesehatan jika terindikasi mengidap penyakit mematikan tersebut.
Isliyanto juga menerangkan, untuk layanan kesehatan cek HIV ada di KLinik VCT RSUD Ptatomo, klink VCT Puskesmas Rimba Melintang, Klinik VCT Puskesmas Bagan batu serta Link VCT Puskesmas Panipahan.
"Terakhir lima hari yang lalu kita juga melaksanakan penyuluhan dan pemeriksaaan kepada warga binaaan yang ada di Lapas Bagansiapiapi," pungkasnya.
Baca Juga: Tito Ingin Kepala Daerah Pasang CCTV di Banyak Titik
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Rohil saat ditemui menambahkan, dalam menekan angka penderita penyakit mematikan itu, pihaknya telah melakukan berbagai langkah, diantaranya dengan melaksanakan penyuluhan dan pemeriksaan rutin.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Terkait pengobatan bagi para penderita, Diskes juga menyediakan obat yang diberikan secara gratis.
Namun dalam mendeteksi penderita HIV/Aids, pihaknya dihadapkan beberapa kendala. Diantaranya, kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dengan berbagai faktor, seperti rasa malu. (LKC)
Komentar