Daftar Isi
LancangKuning.com - Hingga saat ini, Nilai Kurs Rupiah terhadap USD di jalur Rp 13.990 pada perdagangan Market Spot sejak tadi pagi. Namun jika dibanding dengan pantauan terakhir pada selasa yang lalu, terjadi pelemahan terhadap nilai tukar Rupiah sebesar 6 Poin, jika dipersentasikan mengalami penurunan hingga 0,15% yang pada hari selasa berada di nilai Rp 13.984 per USD.
Secara keseluruhan untuk nilai tukar mata uang dikawasan Asia terjadi penurunan atau pelemahan terhadap USD. Sama halnya dengan indonesia, Peso yang merupakan mata uang Fillipina juga mengalami pelemahan terhadap nilai tukar dengan USD, dengan persentase pelemahan sebesar 0,25 %, kemudian Ringgit Malaysia sebesar 0,7 % dan juga penurunan juga di alami oleh Korea yang memiliki mata uang won yang menurun hingga 0,04%.
Hal tersebut membuat Singapore Dolar mengalami persentase penurunan yang sama dengan Won. Berbeda dengan negara-negara diatas, hal ini tidak terjadi dengan mata uang Lira Turki serta mata uang Dolar Hongkong. Mata uang kedua negara ini berjalan stabil dan tak bergerak turun jika dilihat nilai nya terhadap USD.
Baca juga : Segini Angka RAPBD Riau 2020 yang Direncanakan
Untuk kawasan Asia, ada dua negara yang mengalami penguatan nilai mata uang mereka terhadap USD, seperti Yen Jepang yang meningkat sebesar 0,12 % dan negara asia tenggara yaitu Thailand dengan mata uang Bath yang meningkat tipis sebesar 0,01 % terhadap USD.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar melemah terhadap dolar AS. Pelemahan terjadi pada dolar Australia sebesar 0,08 persen, serta euro dan poundsterling Inggris juga masing-masing melemah tipis sebesar 0,03 persen, terhadap dolar AS. Sedangkan, penguatan hanya terjadi pada dolar Kanada sebesar 0,01 persen.
Walau pagi ini melemah, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai rupiah bergerak semakin menguat terhadap dolar AS akibat optimisme besar pasar atas penandatanganan perjanjian dagang antara AS dan China fase pertama.
Baca juga : Tempat Wisata di Riau
"Harapan penghilangan sebagian tarif impor barang China dalam perjanjian, (juga) menambah sentimen positif," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (6/11).
Menurutnya, kedua sentimen tersebut memberikan peran besar atas penguatan rupiah hingga dapat berhasil tutup di bawah Rp14.000 kemarin sore.
"(Bahkan) ini bisa mendukung rupiah bertahan di bawah Rp14.000 pada Rabu ini," ungkapnya.
Baca juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Ariston mengatakan pasar tetap harus mewaspadai naiknya tingkat imbal hasil obligasi AS yang sedang naik karena data ekonomi AS yang baik, sehingga dapat menahan penguatan Rupiah.
Ariston menambahkan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.900 hingga Rp14.030 per dolar AS hari ini (Zainal).
Komentar