Bentrok Polisi-Anak STM Ibu Menangis: Faiz Pulang Nak Jangan Ikut Demo

Foto :Viva.co.id/Eduward Ambarita
Demo RUU KUHP

LancangKuning.com, JAKARTA – Sejak 3 hari belakangan mahasiswa di berbagagai kota di tanah air kompak turun ke jalan untuk menentang revisi UU KPK, RUU KUHP. Tak cuma para mahasiswa namun para pelajar STM juga diketahui ikut berdemo.

Hal itu sontak membuat para orangtua terutama para ibu khawatir. Itupun terjadi dengan seorang ibu bernama Suciati yang datang ke pintu belakang Gedung DPR.

Baca Juga: Kondisi Mahasiswa Demo yang Dioperasi di RS Masih Kritis

Dia mengaku mencari anaknya yang diduga pelajar STM mengikuti aksi demonstrasi di DPR. Dengan wajah haru dan sambil terisak ia meminta anaknya bernama Faiz Ar-Rahman dan puluhan massa lainnya untuk pulang menghentikan serangan batu ke arah kantor parlemen.

“Ayo pulang nak, Faiz sayang," kata Suciati lewat pengeras suara di pintu belakang DPR, dilansir laman VIVAnews Rabu 25 September 2019.

Baca Juga: Tiga Mahasiswa Dirawat Akibat Luka Benda Tumpul di Kepala

Dengan jarak 300 meter, puluhan massa tak menghiraukan imbauan Suciati. Lemparan batu sempat terlihat mengarah Suciati dan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan meski diadang aparat Brimob.

Suciati pun tak berhenti. Ia merinci dan memanggil anaknya yang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan di daerah Pamulang, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

“Teman-teman dari Faiz, ingatkan Faiz untuk pulang nak. Tolong pulang, nak,” kata Suciati sambil sesunggukan berbicara.

Dia pun meminta agar putranya itu menghentikan aksinya. “Hentikan semua yang kamu lakukan,” tuturnya.

Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

Saat mengimbau, Suciati didampingi Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan yang ikut menegoisasi agar massa menahan diri. Harry pun meminta kepada massa yang diantaranya mahasiswa untuk kembali mundur dan terpisah dari para provokator yang masih melemparkan batu dan petasan ke arah dalam DPR.

“Adik-adik, ini ibu kandung dari Faiz. Jangan lagi. Jangan terprovokasi (lempar batu),” kata Harry. (LKC)