Daftar Isi
Foto :U-Report
Ilustrasi vaksin.
LancangKuning.Com, JAKARTA – Demam tifoid (tifus) banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat kita, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kualitas yang mendalam dari higienitas pribadi hingga sanitasi lingkungan.
Demam tifoid biasanya disebabkan karena rendahnya kebersihan diri seseorang seperti, higiene perorangan dan higiene penjamah makanan yang rendah, lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat?tempat umum (rumah makan, restoran) yang kurang serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat
Di Indonesia penyakit ini bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Demam tifoid disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. Penularan ke manusia melalui makanan dan atau minuman yang tercemar dengan feses (tinja) manusia.
"Demam tifoid penularannya melalui makanan. Angka yang masuk ke rumah sakit masih cukup tinggi dan kalau dilihat UMKM yang tinggi itu kuliner," ujar spesialis penyakit dalam Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, KAI, dalam acara media PERDOKI dan InHarmony di kawasan Glodok, Jakarta, Sabtu 31 Agustus 2019, melansir viva.co.id
Adapun KLB tifus dilaporkan terjadi di berbagai daerah misalnya pada 2009 Januari hingga Oktober, sebanyak 2.700
kasus tifoid tercatat di Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Kejadian penyebaran infeksi tifoid melalui penjamah makanan juga dilaporkan terjadi di berbagai negara sebut saja sebanyak 7000 penjamah makanan di Kanada terjangkit tifus.
Baca Juga: Kesal Tidurnya Terganggu Karena Dengkuran, Anak Tega Bunuh Ayah Kandungnya
"Di luar negeri ada pernyataan food handlersudah divaksinasi. Kita perlu meningkatkan keamanan penanganan makanan dan minuman. Konsumen bisa menghindarinya dengan imunisasi juga," paparnya.
Maka dari itu, Prof Syamsuridjal menekankan peran vaksinasi pada penjamah makanan serta masyarakat luas untuk memberikan perlindungan diri dan mencegah penyebaran. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan terutama terhadap makanan dan minuman dapat juga mencegah bakteri tifus menyebar.
"Vaksinasi penjamah makanan penting dilakukan. Satu dosis vaksin tifoid dapat memberikan perlindungan minimal dua tahun, pemberiannya diulangi tiap tiga tahun," kata dia. (LKC)
Komentar