Cerita Anisa Rahma dan Dito Urus Kambing Global Qurban di LTW Blora

Daftar Isi

    Foto: ACT

    LancangKuning.com, Blora - Anisa dan Anandito menengok langsung hewan kurban yang nantinya didistribusikan oleh Global Qurban di wilayah Jawa. Tidak hanya itu, mereka juga ikut memberi makan dan memandikan ternak di kandang penggemukan ternak yang dikelola Lumbung Ternak Wakaf (LTW) binaan Global Wakaf di Desa Sambongrejo, Blora.

    Trimo, peternak kambing Lumbung Ternak Wakaf (LTW) binaan Global Wakaf, dengan senang hati menyambut Anisa Rahma bersama suaminya, Anandito Dwi Sepdiawan, di peternakannya di Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Ditemani Trimo, Anisa memberi makan satu per satu ternak sambil bertanya seluk-beluk beternak kepada Trimo.
    Usai memberi makan ternak, Trimo lanjut mengajak Anisa dan Anandito, atau yang akrab disapa Dito, naik ke atas kandang ternak. Menenteng selang air dan sabun, mereka dengan hati-hati mencoba memandikan ternak Trimo pada Rabu (10/7) sore itu.

    “Ternyata memang sebelum hewan ini menjadi kurban yang terbaik, ternyata memang harus dirawat dengan cara terbaik, dengan makanan yang bagus kandungannya. Kebersihannya juga diperhatikan juga oleh pak Trimo. Kandangnya bersih, tidak ada lumut. Kebersihan ini berpengaruh juga terhadap kesehatan ternak,” jelas Anisa.

    Baca Juga: Dermawan Mindset, Habit, dan Effect: Membentuk Logika Filantropi dalam Berkurban

    Senada dengan Anisa, Dito juga terkesan dengan bagaimana cara Trimo merawat ternaknya. Trimo menjelaskan, dari ternak yang bersih itu daging yang akan dikonsumsi pun akan menjadi hidangan yang sehat juga. Dito yang ikut membersihkan ternak juga mendapat pengalaman baru hari itu.

    “Ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Tadinya khawatir, saya pikir bakal ditendang atau diseruduk. Tapi ternyata tidak karena masih umur satu tahun juga. Jadi masih lucu-lucu. Saya ikut sikat kambingnya dengan sabun juga. Kalau sudah mencoba, asik sebenarnya. Tadi sudah coba memandikan empat ekor kambing dari 200 ekor yang ada,” ujar Dito seraya tertawa.

    Nantinya 200 kambing di kandang Trimo akan menjadi suplai hewan kurban untuk Global Qurban dan akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Maslahat yang luas ini, bagi Dito, menjadi salah satu keuntungan berkurban di Global Qurban.

    “Pastinya manfaatannya jadi lebih luas, ya. Karena biasanya kita berkurban di masjid dekat rumah, dibagikan ke tetangga-tetangga yang kurang mampu. Tapi, ternyata ada masyarakat, yang tidak kita sadari, lebih membutuhkan. Misalnya, masyarakat di luar negeri (negara konflik) atau pun luar kota yang tidak terjamah oleh kita,” ujar Dito.

    Anisa juga senang dengan ide memberdayakan warga setempat yang berada di sekitar LTW. Ini karena LTW memang menggunakan sumber daya manusia yang ada di desa tersebut saja.

    “Sumber daya manusianya itu masyarakat setempat, ya, seperti pak Trimo ini kan, yang benar-benar membantu perekonomiannya. Terus juga saat Iduladha tetangga-tetangganya juga mendapatkan manfaat karena masing-masing dari warga ini mendapatkan satu kilogram dagingnya dari sini. Jadi bagusnya di situ,” jelas Anisa.

    Diakui oleh Anisa dan Dito, makna kurban memang bukan semata untuk tabungan mereka di akhirat kelak tetapi bagaimana hewan-hewan yang telah dikurbankan dapat bermanfaat bagi kehidupan orang lain.

    “Yang kita kurbankan akan bermanfaat di akhirat kelak, tabungan kita juga di surga, tapi selain itu kita juga bisa memberikan manfaat untuk orang-orang yang ada di sekitar kita,” kata Anisa.

    “Karena itu salah satu perintah Allah juga kan (membantu orang lain). Kita ingin melaksanakan perintah dari Allah, sebagai hamba-Nya,” imbuh Dito. (LKC/Rls)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Cerita Anisa Rahma dan Dito Urus Kambing Global Qurban di LTW Blora
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar