Daging Kurban, Kemewahan bagi Warga Mosul

Daftar Isi

    Foto: ACT

    LancangKuning.Com, MOSUL – Malnutrisi menjadi cerita kelam yang menghantui kehidupan anak-anak di Mosul, Irak. Kota yang terdapat di barat laut Irak ini pernah menjadi salah satu pusat konflik terparah. Konflik membuat sebagian penduduk Mosul tinggal di pengungsian.

    Salah satunya Kamp Bahrahkah. Di kamp yang menampung hampir 800 pengungsi itulah implementasi kurban dari dermawan Indonesia 1439 Hijriah lalu dilangsungkan.

    Iduladha 1439 H menjadi Lebaran Kurban paling membahagiakan bagi pengungsi Kamp Bahrahkah. Pada hari lebaran dan hari tasyrik itu mereka dapat makan daging, sebuah menu langka yang tidak bisa mereka rasakan setiap hari.

    Kebahagiaan itu dirasakan Salma Rehawe (25). Ia amat bersyukur karena dapat mencicipi hidangan daging kurban tahun lalu. “Global Qurban telah menyediakan daging untuk keluarga kami. Anak-anak kami akhirnya dapat mengonsumsi makanan bergizi,” katanya kepada Global Qurban.

    Salma meninggalkan rumahnya karena perang. Suaminya telah meninggal tiga tahun lalu. Ia hidup bersama ibu mertua dan empat saudara suaminya.

    Mitra Global Qurban di Mosul, Mustafa Kanaan melaporkan,  konflik membuat penduduk Mosul kehilangan pekerjaan. Infrastruktur pun rusak sehingga roda ekonomi tidak berjalan. Hal itulah yang membuat harga daging tidak dapat lagi terjangkau.

    Kebahagiaan juga dirasakan Yazan Muhammad (40). Ia tidak menyangka masih bisa menikmati sajian daging bergizi di hari raya Iduladha, setelah situasi sulit mendesaknya dan keluarga untuk mengungsi.

    “Saya dapat menyediakan daging untuk keluarga pada Iduladha kali ini,” kata Yazan melalui mitra Global Qurban. Di pengungsian itu, ia tinggal bersama ibu dan dua orang anaknya.

    Salah satu anak Yazan berkebutuhan khusus dan membutuhkan perawatan, namun ia tidak memiliki dana untuk memeriksakan kesehatan anaknya.
    Menurut laporkan mustafa, ada 786 jiwa menjadi penerima manfaat Global Qurban di Kamp Bahrahkah.

    “Lebih dari 170 orang laki-laki, hampir 300 orang anak-anak, dan sekitar 200 orang wanita menjadi penerima manfaat di kamp itu,” terangnya.

    Bukan dari segi pangan, lebih lanjut berdasarkan keterangan Mustafa, 80 persen rumah sakit dan pusat kesehatan di Mosul telah rusak dan kekurangan obat-obatan. Hampir 60 persen gedung sekolah hancur, dan ribuan siswa tidak dapat meneruskan pendidikan. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Daging Kurban, Kemewahan bagi Warga Mosul
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar