SMKN 1 Pangkalan Kerinci Garap Biodigester Solusi Masalah Sampah dan Tinja

Daftar Isi

    LANCANG KUNINGSMKN 1 Pangkalan kerinci mulai menggarap pembuatan biodigester, setelah mengikuti pelatihan biogas di P4TK BMTI Bandung beberapa waktu yang lalu selama 2 minggu guna mendukung jurusan Teknik Energi Terbarukan (red, Biomassa).

    Kepala SMKN 1 Pangkalankerinci Nurasia MPd mengatakan Biodigester ini bisa menjadi solusi yang baik dalam menangani masalah sampah dan tinja yang ada dimasyarakat. "Karena gas yang dihasilkan aman walaupun bersentuhan langsung dengan api dan tidak akan menimbulkan ledakan seperti yang akhir-akhir ini sering terjadi didalam masyarakat kita, oleh karena itu hal inilah yang mendorong guru dan siswa SMKN 1 Pangkalankerinci berinofasi untuk membuat biodigester ini," paparnya, Senin (16/5).

    “Keahlian dan pengetahuan ini didapat oleh guru SMKN 1 Pangkalankerinci setelah mengikuti Diklat Biogas yang diadakan oleh pihak P4TK BMTI Bandung diikuti oleh Bapak Kamal Majdi dan Bapak Riki Aprialdi. Kami harapkan tidak cukup sampai disini saja inofasi yang dilakukan oleh sekolah dalam bidang Energi Terbarukan tapi ada inovasi yang lainnya lagi. Oleh karena itu kami berharap banyak pihak yang dapat mendukung dan bisa membantu kami dalam meningkatkan nilai pendidikan disekolah ini," tutur Nurasia MPd kembali.

    Kepala Tim pembuat Biodigester di SMKN 1 Pangkalankerinci Kamal Majdi menjelaskan pembuatan biodegester ini merupakan pengolahan limbah ramah lingkungan berupa  Anaerobic baffled reactor  (ABR) sebagai teknologi pengolahan limbah, serta  Anaerobic Digester  (Bio-digester) sebagai unit pengolahan lanjutan limbah yang mengasilkan produk akhir berupa biogas, yang mana biogas tersebut disalurkan menjadi sumber energi yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.

    Proses Biodigester ini dilakukan pada Hari Selasa, kemudian di Hari Kamis pagi sudah terbentuk gas metan dan karbondioksida. Sementara itu diwaktu pelaksanaan pelatihan di P4TK BMTI Bandung percobaan pembuatan biodigester memakan waktu 4 hari untuk menghasilkan gas mentan dan karbondioksida.
    “Proses pembentukan gas metan ini dapat berlangsung dengan cepat dikarenakan proses pencampuran bahan yang baik, serta pengaruh suhu yang memang menjadi salah satu faktor pendung keberhasilan dari proses pembuatan biodigester," tutur Pembina Diklat dari P4TK BMTI Bandung Niamul Huda ST MPd dihubungi via seluler.

    Niamul Huda ST M Pd selaku pengembang teknologi Energi Terbarukan SMK, Departemen Teknik Energi Terbarukan PPPPTK BMTI yang dari awal tahun 2013 telah memberikan bimbingan untuk jurusan Biomassa ini merasa bangga dengan kreatifitas dan pengetahuan yang dimiliki SMKN 1 Pangkalankerinci yang merupakan pengetahuan yang didapat saat Diklat. Diklat ini dilakukan untuk memberikan pengarahan tentang proses pembelajaran dijurusan TET dan bagaimana membantu siswa dalam melakukan praktik pembelajaran untuk membuat trobosan baru yang berhubungan dengan Energi Terbarukan. (ea)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel SMKN 1 Pangkalan Kerinci Garap Biodigester Solusi Masalah Sampah dan Tinja
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar