Bakar Tongkang, Ritual Budaya Yang Menarik Perhatian wisatawan Mancanegara

Daftar Isi

    Bakar tongkang atau Go Cap Lak adalah ritual dan tradisi yang setiap tahunnya dilakukan olehmasyarakat etnis tionghoa di Bagansiapiapi, Provinsi Riau. Tradisi ini merupakan satu-satunya yang ada di dunia. Bakar tongkang  sendiri telah dikenal di mancanegara, ia merupakan event pariwisata yang telah dimasukkan dalam kalender visit Indonesia.

    Event tahunan ini mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai Negara, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan hingga Tiongkok Daratan. Bakar tongkang adalah objek wisata yang sangat disukai warga dan mancanegara. 

    Baca JugaKamu Orang Riau Wajib Tau 5 Festival Memukau ini

    Adapun sejarah bakar tongkang adalah di saat para perantau melakukan perjalanan, mereka  kehilangan arah selama berlayar dan berdoa agar diberikan petunjuk arah menuju daratan. Tidak lama kemudian mereka mereka melihat sebuah cahaya yang samar-samar , mereka berfikir  dimana ada api disana ada daratan dan kehidupan, akhirnya mereka mengikuti arah cahaya itu  dan tibalah mereka di daratan selat malaka.  

    Cahaya yang mereka lihat adalah cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang di atas bagan  (tempat penampungan ikan di pelabuhan), sehingga perantau China ini menamakan daratan dengan Baganapi yang dikenal saat ini dengan nama Bagansiapiapi.

    Para perantau yang menemukan daerah ini mengambil keputusan untuk tidak kembali ke daerah  asalnya karena merasa daerah Bagan cocok dan nyaman untuk tinggal dan menetap di sana, maka  mereka membakar tongkang yang digunakannya sebagai wujud terimakasih kepada dewa Kie Ong Ya.

    Untuk mengenang para leluhur dalam menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur terhadap dewa Kie Ong Ya, maka tradisi bakar tongkang atau Go Cap Lak dilakukan setiap tahunnya,   Go berarti bulan kelima dan Cap Lak berarti tanggal enambelas, perayaan Go Cap Lak jatuh  pada tanggal 16 bulan kelima lunar setiap tahunnya. 

    Ritual bakar tongkang menjadi wisata yang khas Kabupaten Rohil, Riau. Pembakaran tongkang  menandakan tekad mereka untuk tidak kembali ke tanah leluhur dan mengembangkan diri di  Bagansiapiapi. Ritual ini telah diselenggarakan di Kota Ikan (Bagansiapiapi) sejak tahun  1878, atau sudah berlangsung sejak 134 tahun silam. Inti terpenting dalam peringatan bakar tongkang yakni mengingat suksesnya para leluhur  membawa keluarga mereka menetap di daerah perantauan sampai saat ini. (hyAzn)

    Sumber: Di ambil dari berbagai sumber 

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Bakar Tongkang, Ritual Budaya Yang Menarik Perhatian wisatawan Mancanegara
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar