Pamflet Seruan Penjarahan Beredar di Bali, Polisi Usut Pelaku

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Polda Bali beserta jajaran Polresta Denpasar mengusut beredarnya brosur atau pamflet bertuliskan "Mari kita kumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa terhadap pemerintah, serang, hancurkan, jarah dan bakar". Pamflet ajakan penjarahan itu tersebar di beberapa lokasi wilayah kota Denpasar, Bali.
     
    "Itu brosurnya sudah kita dapat. Tapi pelakunya belum kita tahu siapa. Masih kita selidiki. Kalau sudah tahu kan sudah kami amankan, tapi sampai sekarang masih penyelidikan. Kalau kita lihat kan ada tulisan dari 'Bali Tidak Diam', tapi kita tidak tahu siapa yang pasang dan kapan dia pasang," ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi saat dihubungi Antara di Denpasar, Rabu malam.
    Ia mengatakan sementara belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan. Pemasangan pamflet ajakan penjarahan itu diduga dilakukan ketika tidak ada orang.
     
    Dalam brosur tersebut tertulis dari aliansi Bali Tidak Diam --kelompok gabungan mahasiswa yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Syamsi mengatakan pihaknya belum berencana memanggil koordinator lapangan (korlap) aliansi "Bali Tidak Diam" karena statusnya masih dalam penyelidikan.
     
    "Itu kan kita belum tahu siapa yang memasang. Kita selidiki dulu apakah mereka yang pasang atau tidak, masih ditindaklanjuti. Yang jelas itu kami menyelidiki dan fokus menyiapkan pasukan untuk pengamanan unjuk rasa yang dilakukan besok (red: hari ini 22/10)," ucap-nya.

    Koordinator lapangan dari aliansi Bali Tidak Diam, Abror Torik Tanjilla membantah brosur tersebut berasal dari teman-teman aksi aliansi Bali Tidak Diam.
     
    "Ciri-ciri dari brosur yang dibuat dan disebarkan oleh aliansi Bali Tidak Diam hanya terdiri atas dua warna yaitu hitam dan putih dan tidak pernah ada narasi ajakan melakukan aksi kerusuhan seperti brosur yang dituduhkan kepada kami aliansi Bali Tidak Diam," ujar Abror menegaskan.
     
    Abror menegaskan bahwa aliansi Bali Tidak Diam, tidak pernah mencetak satu pun brosur yang berwarna selain warna hitam dan putih.
    Pihaknya tidak pernah melakukan dan menginisiasi aksi kerusuhan. Dia pun mengecam dan mengutuk oknum yang menginisiasi dan mengeksekusi pelepasan dan perusakan brosur asli aliansi Bali Tidak Diam.
     
    "Anehnya, brosur yang benar dari aliansi Bali Tidak Diam baru satu jam dipasang, sudah banyak yang dilepas dan sengaja dirusak oleh oknum-oknum tidak dikenal. Dengan dirobek dan dilepas dari perekatnya," kata Abror.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pamflet Seruan Penjarahan Beredar di Bali, Polisi Usut Pelaku
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar