Satelit Tua NASA Bak Asteroid Jatuh ke Bumi Bukan Ancaman

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Satelit luar angkasa Orbiting Geophysics Observatory 1 atau OGO-1 telah dinyatakan jatuh ke bumi pada 29 Agustus. Badan antariksa dan penerbangan Amerika Serikat (NASA) mengatakan peristiwa tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi bumi.

    OGO-1 merupakan satelit NASA yang berusia 56 tahun. Satelit tersebut pertama diluncurkan pada September 1964 untuk mempelajari lingkungan magnet bumi dan bagaimana interaksinya dengan matahari. Melansir Space, OGO-1 beroperasi hanya beberapa tahun setelah diluncurkan kemudian secara resmi berhenti pada 1971. Sejak saat itu satelit tersebut hanya mengelilingi bumi.

    "Pesawat ruang angkasa akan pecah di atmosfer dan tidak menimbulkan ancaman bagi planet kita [Bumi] atau siapa pun. Ini kejadian operasional akhir yang normal untuk pesawat ruang angkasa," jelas NASA.

    Berat satelit OGO-1 hanya 500 kilogram atau sekitar 40 kali lebih kecil dari roket China seberat 20 ton yang sempat membuat kegemparan ketika masuk kembali ke atmosfer tanpa terkendali pada Maret.

    Melansir Forbes, Catalina Sky Survey Universitas Arizona sempat mengamati benda kecil pada jalur tabrakan dengan Bumi. Sebelum memastikan benda itu OGO-1, peneliti sempat menduga benda tersebut adalah asteroid.

    OGO-1 ini juga merupakan satelit pertama dalam program enam pesawat ruang angkasa OGO. Anggota OGO lainnya diluncurkan pada 1965, 1966, 1967, 1968 dan 1969. Kelimanya telah kembali ke Bumi, terakhir kali pada 2011.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Satelit Tua NASA Bak Asteroid Jatuh ke Bumi Bukan Ancaman
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar