Diskusi Peradaban: Melayu Selalu Menarik Untuk Di Perbincangkan

Daftar Isi

    LANCANGKUNING.COM- UR - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) mengikuti diskusi yang diwadahi oleh Komunitas Riau 2020, Sabtu (26/3). Diskusi kali ini membahas tentang

    Arah Kebijakan Pembangunan Kebudayaan Melayu di Provinsi Riau bersama  dengan seorang akademisi yang berkecimpung didalam peradaban Melayu yaitu Dr. Junaidi.

    Diskusi yang bertempat di Gedung Daerah Pemprov Riau ini membahas dengan epik tentang pembangunan kebudayaan Melayu kedepannya. Sebagaimana yang kita tahu bahwasanya kebijakan pembangunan kebudayaan Melayu merupakan hal yang krusial di Riau kali ini. Dikarenakan pembangunan kebijakan itu sendiri merupakan hal yang abstrak. Apalagi membahas tentang kebudayaan, kita haruslah tahu betul apa yang kita inginkan didalam pembangunan ini, baik secara materi atau non materi.

     

    "Undang-undang kebudayaan di Indonesia sendiri belum ada. Memang sudah dirancang sejak 3 tahun yang lalu namun belum disahkan hingga saat ini", tutur Dr. Junaidi.

     

    Mengenai pembangunan kebudayaan itu sendiri apabila ditanya apakah penting, tentu jawabannya adalah sangat penting. Dan pemerintah harus memperhatikan hal itu. Apalagi berkenaan dengan Riau merupakan pusat kebudayaan Melayu.

     

    Dalam diskusi ini juga dijelaskan delapan pilar yang menjadi pembangunan kebudayaan itu sendiri. Serta juga dibahas kebijakan-kebijakan apa yang akan menjadi pedoman untuk penentu arah kebijakan itu nanti. Serta memberikan berbagai masukan untuk arah kebijakan pembangunan melayu nantinya.

    Kebudayaan itu sendiri tentulah berkaitan dengan dunia pendidikan. Karena apa yang ada di dalam kebudayaan itu nantinya dapat diajarkan didalam dunia pendidikan dan nantinya dapat diimplementasikan di kehidupan nyata. Maka dari itu, salah satu cara agar Melayu tetap dilestarikan yaitu harus diajarkan sejak usia dini. Pengajaran Melayu di dunia pendidikan diterapkan ke dalam muatan lokal "Budaya Melayu Riau".

    Didalam diskusi ini, juga disampaikan berbagai kritikan tentang kurangnya literatur budaya Melayu di negri Riau. Maka dari itu, diharapkan nantinya agar literatur seputar kebudayaan Melayu semakin diperbanyak, sehingga setidaknya keinginan kita untuk menjadikan Riau ini sebagai pusat kebudayaan Melayu dapat tercapai secara optimal.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Diskusi Peradaban: Melayu Selalu Menarik Untuk Di Perbincangkan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar