Pembelajaran Daring di SMKN 1 Seberida Inhu Capai 80 Persen, Ini Alasannya

Daftar Isi


    Foto: SMKN 1 Seberida Inhu

    Lancang kuning, INHU - Dampak kondisi pandemi Covid-19 saat ini hampir semua aktivitas terganggu. Salah satunya proses belajar mengajar di sekolah yang sebelumnya berjalan normal kini harus beralih dengan menerapkan pembelajaran secara online atau daring. Penerapan itu harus dilakukan untuk pencegahan penyebaran virus Corona.

    Baca Juga: Kapolres Inhu Bersama Jajarannya Lakukan Donor Darah

    Pemberlakukan sistim belajar dari rumah ini diterapkan pihak sekolah di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Seperti di SMK Negeri 1 Seberida, tepatnya di Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida.
     

    Baca Juga: Tenaga Medis Kekurangan APD, Stgas Covid-19 DPR RI Malah Gaya-gayaan Kenakan APD

    Kepala Sekolah SMKN 1 Seberida, Heri Heriawan menjelaskan, bahwa dengan kondisi saat ini sulit untuk menerapkan pembelajaran berbasis daring secara total. Hal ini dikatakanya karena banyak faktor, baik kondisi ekonomi orang tua murid, ketersediaan perangkat yang dimiliki anak dan akses jaringan internet ditempat anak didik itu tinggal.

    Baca Juga: Optimisme Konsumen Indonesia, Pandemi Corona Berakhir pada Mei 2020

    " Kendala itu semua tak hanya dirasakan siswa sekolah kami. Sekolah yang lain juga merasakan hal yang sama. Itu terungkap pada saat kami berbagi pengalaman dengan sekolah lain dan ternyata kendalanya sama," ucap Heri kepada Lancamgkuning pada Kamis, (16/4/20).
     

    Baca Juga: Pasien Covid-19 di Sumbar Meningkat Jadi 55 Orang

    Selain itu, kendala lain yang dialami siswa tak ada. Seperti, murid keterbatasan ponsel sehingga membuat mereka kewalahan untuk mengikuti proses belajar secara online. Seumpama itu ditemukan, kami pihak sekolah akan berinisiatif agar menyambanginya untuk mengajar ke rumah anak didik secara manual, katanya menjawab pertanyaan media ini.

    Berdasarkan data persentase, hal itu terbukti dari keterlibatan siswa dalam pembelajaran melalui daring yang hanya mencapai rata-rata 80 persen, dan sisanya kemungkinan karena faktor diatas. Sesuai anjuran dari Dinas Pendidikan, pembelajar yang kita laksanakan dengan aplikasi google class room, ujarnya.

    Namun demikian, lanjut Heri katakan untuk menyikapi hal tersebut dengan bentuk tugas yang diberikan guru. Pihak sekolah menyesuaikan dengan kondisi siswa saat ini.

    " karena sekolah kami kejuruan pertanian, maka kita arahkan kejuruan dalam bentuk life skill yang hasilnya nanti akan disampaikan kepada gurunya masing-masing. Dan juga model pembelajaran berbasis portofolio," tambahnya. (dan/LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Pembelajaran Daring di SMKN 1 Seberida Inhu Capai 80 Persen, Ini Alasannya
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar