Atasi Krisis Listrik Pemprov Riau Komit Dalam Pembangunan PLTA, PLTD dan PLTG

Daftar Isi

    LancangKuning.Com,- Data Tahun 2015 menyebutkan dari 1.500 san desa di Riau yang sudah mendapatkan aliran listrik PLN baru sekitar 83 persen. Berarti sekitar 270 desa lagi yang belum mendapatkan aliran listrik PLN. 

    Angka itu agaknya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau Tahun 2016 masih ada 200 desa yang belum dialiri penerangan listrik. Desa yang belum dialiri penerangan listrik kebanyakan berada di daerah pesisir seperti Kepulauan Meranti, Bengkalis, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Rokan Hilir. 

    Untuk pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat khususnya di pedesaan terutama di daerah pesisir dan pulau pembangunan jaringan listrik dari tahun ke tahun terus digulirkan Pemerintah Provinsi Riau melalui program listrik pedesaan.

    Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki 101 desa dan kelurahan. Tahun 2015 berdasarkan data Distamben Kabupaten Kepulauan Meranti persentase ratio elektrifikasi masyarakat sudah mencapai 70 persen.Berarti masih ada 30 persen desa di Kepulauan Meranti belum menikmati sarana penerangan listrik, baik listrik dari PLN maupun program listrik desa.


    Di Kecamatan Tebing Tinggi Timur sedikitnya masih ada 10 desa yang belum mendapatkan aliran listrik secara merata. Hal itu terungkap saat Musrenbang tingkat kecamatan yang digelar di Aula Kantor Camat Tebing Tinggi Timur yang dihadiri langsung Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Said Hasyim.

    Demikian pula di Merbau, sedikitnya 790 Kepala Keluarga di 4 desa di Merbau (Desa Pelantai, Anakkamal, Meranti Bunting dan Mekarsari) sudah menunggu selama dua tahun. Namun aliran api listrik tak kunjung menyala ke rumah mereka. 

    Padahal masyarakat di 4 desa itu sudah memasang instalasi dan meteran listrik di rumah mereka. Hal ini terungkap saat DPRD Kepulauan Meranti hearing dengan pihak PLN pada Agustus 2016.

    Pihak PLN mengakui kalau masih kekurangan daya di PLN Merbau.Keterangan dri pihak PLN Rayon Selatpanjang daya yang tersedia di Merbau sebesar 1,4 Megawatt dan hanya lebih sekitar 29 KW.

    Mengatasi krisis listrik di Riau maka Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral terus memprogramkan pembangunan jaringan listrik pedesaan sesuai dengan program Pemerintah Pusat melalui pembangunan pembangkit listrik pulau-pulau terdepan.

    Salah satunya pembangunan listrik di Desa Lemang dan Desa Tanjung Samak. Masing-masing mendapat tambahan tiga pembangkit dengan kapasitas 1.500 kilo watt perdesa. Kemudian pembangunan Jaringan Listrik Tingkat Menegah (JTM) dan Jaringan Tingkat Rendang (JTR) di sejumlah desa di Meranti.

    Bahkan, pihak PLN Area Dumai sudah menyatakan siap melakukan penambahan dan pembangunan pembangkit listrik pulau-pulau terdepan yang merupakan program kerjasama PLN Pusat bersama Pemerintah Pusat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Kabupaten Kepulauan Meranti. 

    "Dalam listrik desa ini Pemrov Riau melalui Distamben hanya bertugas menyediakan jaringan, sedangkan untuk pengadaan daya tetap berada di pihak PLN," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau Syahrial Abdi, Syahrial Abdi SE.

    Selain di Kepulauan Meranti saat ini juga tengah diupayakan pembangunan jaringan listrik tiga kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Jaringan listrik yang akan bentangkan di Kecamatan Batang Tuaka, Gaung Anak Serka dan Kecamatan Gaung.

    Pemasangan jarinagan akan dilakukan pihak PLN. Pihak PLN Rayon Tembilahan menyampaikan pembangunan jaringan listrik tersebut dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan listrik di Kabupaten Indragiri hilir (Inhil),khususnya bagi daerah yang bisa dimasuki melalui jalur darat.Namun pihak PLN mengaku mengalami kesulitan dengan kondisi geografis dan sarana infrastruktur yang masih minim.

    Pembangunan jaringan listrik akan dimulai dari Desa Sungai Luar menuju Sungai Piring hingga Telukpinang Kecamatan GAS. Dan berakhir di Kelurahan Lahang Kecamatan Gaung.Jaringan akan dibangun hingga ke desa-desa.

    Syarial Abdi mengatakan penambahan gardu induk di Riau direncanakan pada 2017 di wilayah Inhil, Perawang dan Rohil. Diharapkan nanti dapat menyuplai daya ke wilayah tersebut. Dan itu dilakukan bersama PLN sehingga bisa menyelesaikan gardu induk dan tersebar di seluruh Riau. Dan RUPTL PLN sepenuhnya dilakukan oleh PLN.

    Permasalahan elektrifikasi di Riau menurut Syarial Abdi salah satu disebabkan minimnya gardu induk dalam mendistribusikan listrik ke masyarakat. 

    "Saat ini Riau baru punya delapan gardu induk. Setidaknya untuk Riau diperlukan sekitar 19 gardu induk. Kalau 19 gardu induk dibuat maka akan sampai pada angka ideal,terang Syahrial Abdi.


    Dinas ESDM Provinsi Riau Bidang Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dalam pengadaaan fasilitas listrik akan melakukan pembangunan tiang, jaringan listrik dan travo di 12 lokasi yang tersebar di 7 (tujuh) kabupaten/kota di Provinsi Riau. 

    Untuk Kota Pekanbaru lokasi Kecamatan Rumbai Pesisir, Kecamatan Rumbai Bukit. Kabupaten Kampar Dusun IV Koto, Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu. Kabupaten Pelalawan dari Kelurahan Teluk Meranti ke Desa Teluk Binjai Kecamatan Teluk Meranti. Kemudian dari Desa Teluk Binjai ke Petodaan Kecamatan Teluk Meranti.

    Kemudian Kabupaten Siak di Kampung Sengkemang, Desa Empang Pandan di Kecamatan Koto Gasib dan Desa Sungai Gondang di Kecamatan Kandis. Kabupaten Indragiri Hulu di Desa Rimba Seminai dan Desa Talang Durian Cacar Kecamatan Rakit Kulim. Kabupaten Indragiri Hilir di Desa Sungai Rabit Kecamatan Kempas dan Desa Karya Tunas Jaya, Kecamatan Tempuling dan di Kabupaten Rokan Hilir.

    Terkait program Sumatra Terang dengan tambahan pasokan 9.000 MW termasuk untuk Riau menurut Syahrial pada prinsipnya daya apapun yang bisa dibangkitkan. Karena itu masuk interkoneksi Sumatera.

    "Tinggal membangun jaringan di atas 500 KV, pengembangan tapak tower transmisi distribusi ke tegangan lebih rendah 275 KV atau 150 KV. Itu akan melintasi lahan masyarakat seperti kelapa sawit, tanah perorangan dan musti harus dibebaskan," ujar Syahrial.

    Saat ini, kondisi listrik Riau bila beban puncak pemakaian listrik di Riau mencapai 517 Megawatt. Sementara kemampuan pembangkit di Riau tidak cukup. Wal hasil Riau akan mengalami defisit jauh lebih parah bila suplay listrik dari Provinsi Jambi minim. 

    Jika janji PLN tidak meleset menjanjikan pada Oktober 2016 akan masuk di daerah Bukit Asam Unit I dan Unit II dengan kapasitas 100 MW dan pembangkit Ombilin akan masuk 85 MW. Jika itu terealisasi tepat waktu, maka Riau tidak akan defisit listrik lagi. Dan pemadaman listrik durasi 2 jam perhari dalam tempo 24 jam yang dilakukan PLN diharapkan tidak akan terjadi lagi.(adv)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Atasi Krisis Listrik Pemprov Riau Komit Dalam Pembangunan PLTA, PLTD dan PLTG
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar